Otoritas Pelabuhan Cirebon Pantau Dampak Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara

Konten Media Partner
22 Februari 2021 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat pengukur kualitas udara di Pelabuhan Cirebon untuk memantau dampak aktivitas bongkar muat batu bara. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Alat pengukur kualitas udara di Pelabuhan Cirebon untuk memantau dampak aktivitas bongkar muat batu bara. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, memasang alat pendeteksi kualitas udara untuk memantau dampak dari aktivitas bongkar muat batu bara.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2 alat pemantau udara dipasang di 2 pos penjagaan, yaitu pos 3 dan pos 1 Pelabuhan Cirebon. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas udara sekitar Pelabuhan Cirebon dan dampaknya bagi masyarakat, sebagai imbas dari aktivitas bongkar muat batubara.
Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon, Dani Jaelani mengatakan, alat pemantau kualitas udara yang memiliki platform digital itu, dipasang untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar pelabuhan.
"Kami terus memantau dampak udara dari adanya aktivitas bongkar muat batubara. Untuk menekan ekses buruk bagi masyarakat," katanya, Senin (22/2/2021).
Sementara, General Manager PT Pelindo II Cirebon Abdul Wahab menyatakan, sebelumnya warga sekitar pelabuhan dan anggota DPRD Kota Cirebon meminta pihaknya untuk melakukan pemantauan udara agar dampak buruk terhadap masyarakat dapat ditekan.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan perwujudan dari permintaan warga dan anggota Dewan. Dan kami sepakat untuk bersama-sama menjaga kualitas udara," ujarnya.
Selain itu, pemasangan alat pemantau kualitas udara merupakan bagian dari rencana pengembangan kawasan pelabuhan ke depan.
"Sesuai dengan rencana dan mengikuti tahapan-tahapan untuk pembangunan pelabuhan," pungkasnya.