Pasar Sandang Jatibarang, Beromzet Miliaran Rupiah, Tutup Karena Pandemi Corona

Konten Media Partner
2 April 2020 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasar sandang Jatibarang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terlihat sepi dan tak ada aktifitas jual beli. Perkakas dan peralatan lapak pun tidak dibuka sama sekali. (Taufik)
Ciremaitoday.com, Indramayu,- Mulai diberhentikannya kegiatan Pasar Sandang Jatibarang, pada Rabu (01/04/2020) oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu, ditaati oleh ratusan pedagang pasar sandang. Pada Rabu (01/04/2020), pasar sandang terlihat sepi dan tak ada aktifitas jual beli.
ADVERTISEMENT
Pasar Sandang Jatibarang ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan pasar Sandang ini guna mengantisipasi penularan virus corona.
Dilokasi, berdasarkan pantauan, Perkakas dan peralatan lapak pun tidak dibuka sama sekali.
Asep, salah satu kuli pasar mengatakan sudah tidak ada lagi pedagang yang membuka lapaknya. Pedagang mengikuti himbauan yang dianjurkan oleh pemerintah soal penutupan pasar Sandang.
Dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan Pemkab Indramayu dengan nomor 300/127/umum, 27 Maret 2020, dijelaskan tentang kegiatan Pasar Sandang Jatibarang wajib dihentikan untuk sementara waktu sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.
"Saya ketika mau berangkat kerja, di salah satu toko dekat pasar, pasar sudah sepi tidak ada pedagang sama sekali", ujar Ali pegawai toko. Pedagang pasar nampaknya mengikuti himbauan yang diberlakukan guna pencegahan virus corona.
ADVERTISEMENT
Aktifitas jual beli di pasar Sandang Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sebelum ditutup akibat pandemi virus corona. (Taufik)
Pasar Sandang Jatibarang merupakan pasar sandang terbesar di Jawa Barat. Omzet per minggu di pasar sandang diperkirakan diatas Rp300 juta rupiah. Jika dikalkulasi per bulan, omzetnya diatas Rp 1 miliar. Keberadaan pasar Sandang Jatibarang, hanya kalah dengan pasar Sandang Tegalgubung Kabupaten Cirebon.
Bahkan, menjelang dan saat bulan ramadhan, dianggap pedagang sebagai masa "panen". Pasalnya, masyarakat di wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka berbelanja baju lebaran di pasar sandang Jatibarang. Pasar Sandang Jatibarang yang dikenal murah dan berkualitas baik ini banyak diminati masyarakat.
Uniknya, pasar tradisional ini hanya buka pada hari Minggu dan Rabu. Di sini terdapat lebih dari 120 pedagang pakaian dan aneka jenis sandang lainnya, seperti kerudung atau sarung.
ADVERTISEMENT
Suneti (42 tahun), seorang pedagang pakaian di Pasar Sandang mengaku pasrah dengan penutupan sementara pasar sandang.
"Mau gimana lagi, kita harus ikuti himbauan pemerintah untuk tutup," kata dia.
Ia menceritakan, omzet jualan selalu naik drastis saat memasuki bulan suci Ramadan. Pada hari Minggu atau Rabu dibulan-bulan biasanya, omzetnya hanya Rp4-5 juta. Namun, saat Ramadan omzet penjualannya naik antara Rp10-12 juta. Omzet tersebut cukup stabil dalam tiga tahun terakhir saat bulan ramadhan tiba.
Para pedagang sandang sendiri datang dari berbagai wilayah dan mulai berjualan pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Indramayu, E.Trisna Hendarin membenarkan pasar sandang Jatibarang akan ditutup sementara. Penutupannya terhitung 1 April 2020 bertepatan dengan aktifitas pasar Reboan.
ADVERTISEMENT
Kenapa pasar sandang ditutup, karena social distancing diabaikan dan masyarakat cenderung berkumpul dalam jumlah banyak. Alasan lainnya, mengingat keperluan sandang bukanlah kebutuhan pokok maka untuk sementara ditutup, kecuali pasar tradisional yang menjajakan kebutuhan sembako tidak akan ditutup. Kalau pasar tradisional ditutup kemana warga mau membeli sembako.
"Penutupan pasar sandang Jatibarang sifatnya hanya sementara, sambil menunggu perkembangan selanjutnya,” kata dia. (*)