Pascabentrok Maut Petani Tebu, Bupati Majalengka Minta Warga Tidak Terprovokasi

Konten Media Partner
5 Oktober 2021 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membawa salah satu korban tewas dalam bentrok dua kelompok petani tebu di perbatasan Majalengka-Indramayu, Senin (4/10/2021). FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa salah satu korban tewas dalam bentrok dua kelompok petani tebu di perbatasan Majalengka-Indramayu, Senin (4/10/2021). FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi meminta masyarakat tidak terprovokasi atas insiden bentrok berdarah yang melibatkan petani tebu di perbatasan Kabupaten Majalengka dan Indramayu, Senin (4/10/2021) kemarin.
ADVERTISEMENT
Bentrokan melibatkan 2 kelompok dan petani tebu kemitraan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka dengan petani tebu Forum Komunikasi Indramayu Selatan (Fkamis). Akibat bentrokan tersebut, 2 orang tewas.
Diketahui, identitas 2 korban tersebut bernama Yayat yang berstatus Ketua BUMDES Jatiraga, Jatitujuh dan Suhenda, Ketua Padepokan Awaliah, Desa Sumber Kulon, Jatitujuh.
"Saya meminta agar rakyat tetap tenang tidak terprovokasi, tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin mengeruh atau memanfaatkan situasi ini. Sehingga nanti rakyat di dua desa ini, Jatiraga dan Sumber Kulon bisa terpancing," ujar Karna saat mengunjungi rumah duka, Selasa (5/10/2021).
"Insyaallah, mereka (warga) saya sudah titipkan ke Kapolsek, Danramil, Camat agar koordinasi dengan Kepala Desa (Jatiraga dan Sumber Kulon) supaya rakyat bisa dibuat kondusif dan suasananya menjadi nyaman," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara saat ini Pemkab Majalengka, kata Karna, sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak PG Jatitujuh, Kapolres Majalengka, Dandim 0617/Majalengka untuk mencari solusi agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Kita juga mau rapat internal, mungkin nanti kita akan mengundang Forkopimda (Majalengka) kemudian Muspika Jatitujuh, termasuk Kepala Desa yang bermitra dan dengan manager pabrik gula Jatitujuh. Untuk mencari solusi agar tidak terulang lagi itu aja intinya," katanya. (Erick Disy)