Pasien COVID-19 di Cirebon Membeludak, Kapolda Jabar Minta Dirikan Tenda Darurat

Konten Media Partner
29 Juni 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di markas Yon Arhanud 14/PWY, Jalan Pilang Raya Cirebon, Selasa (29/6/2021). (Anatasya)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di markas Yon Arhanud 14/PWY, Jalan Pilang Raya Cirebon, Selasa (29/6/2021). (Anatasya)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit di Jawa Barat, termasuk di Cirebon nyaris penuh. Sejumlah daerah pun menyiapkan tenda darurat bagi pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengaku telah berkoordinasi dengan beberapa bupati dan wali kota terkait penyediaan tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19. Ia mendukung adanya pendirian tenda darurat di rumah sakit dan tempat isolasi mandiri.
"Masyarakat jangan panik. (Tenda darurat) ini agar mereka (pasien COVID-19) tidak tercecer di lorong rumah sakit atau selasar saat mengantre. Pak Wali Kota Cirebon sudah membangun tenda darurat," kata Ahmad Dofiri seusia meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di markas Yon Arhanud 14/PWY, Jalan Pilang Raya Cirebon, Selasa (29/6/2021).
Ahmad Dofiri mengatakan, adanya tenda darurat membuat masyarakat yang terpapar COVID-19 merasa nyaman saat menunggu antrean untuk perawatan. Selain tenda darurat, ia mengatakan, sejumlah daerah telah memperbanyak tempat isolasi mandiri bagi pasien tak bergejala.
ADVERTISEMENT
"COVID-19 tidak boleh dianggap main-main. Kesadaran masyarakat harus tinggi. TNI, Polri dan pemda sudah bekerja sama. Peran masyarakat juga penting, harus patuhi prokes," kata Ahmad Dofiri.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Cirebon Edi Sugiarto mengaku pihaknya telah memasang tenda darurat di Hotel Ono's. Sekadar diketahui, Hotel Ono's bekerja sama dengan Pemkot Cirebon untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala.
"Dua tenda, masing-masing 15 bed. Jadi ada penambahan 30 bed," kata Edi.