PDP Covid-19 yang Meninggal Dunia di Indramayu Belum Jalani Tes Swab

Konten Media Partner
27 Maret 2020 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid 19, Deden Bonni Koswara. (Dok.ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid 19, Deden Bonni Koswara. (Dok.ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu, - Pasien yang meninggal dunia di RS Mitra Plumbon Indramayu dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) belum dilakukan tes swab oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Dengan meninggalnya pasien tersebut sampai dengan jenazah dikremasi belum didapatkan hasil apakah positif atau negatif covid-19.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid 19, Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien tersebut datang ke IGD RS Mitra Plumbon Indramayu pada hari Senin, 23 Maret 2020 pukul 16.25 WIB dengan keluhan panas, batuk berdahak, pilek dan sesak nafas, nyeri kepala, nyeri seluruh badan.
Mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Kemenkes, dengan adanya gejala tersebut maka orang itu ditetapkan sebagai PDP (pasien dalam pengawasan). Dengan status itu pasien harus segera dilakukan rujukan ke RSUD Indramayu sebagai rujukan Covid 19. Akan tetapi sembari menunggu proses rujukan pasien telah meninggal dunia pada Rabu, (25/03/2020).
"Untuk pemeriksaan swab belum dilakukan karena menunggu pasien berada di RSUD Indramayu yang sudah mampu mengambil sampel baik secara SDM maupun alatnya tapi saat dalam proses rujukan pasien sudah meninggal," kata Deden saat dikonfirmasi, Jumat (27/03/2020).
ADVERTISEMENT
Deden menambahkan, untuk mengantisipasi kelanjutan dari kejadian tersebut selanjutnya tim survei dari Dinas Kesehatan sudah melakukan penelusuran dan pemantauan terhadap keluarga maupun karyawan pasien di RS Mitra Plumbon Indramayu tersebut sesuai protap Kemenkes. Selama 14 hari kedepan dan akan mengambil langkah-langkah selanjutnya sesuai protap surveillance tersebut.
Deden mengakui, saat ini pihaknya tengah melakukan simulasi membuka perawatan baru jika bed isolasi yang disediakan penuh dan juga berkoordinasi dengan rumah sakit dalam wilayah Indramayu maupun di luar Indramayu jika disini tidak mampu menangani. (*)