Pedagang di Majalengka Sebut Penurunan Harga Telur Ayam Sekarang Paling Parah

Konten Media Partner
21 September 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kios pedagang telur di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kios pedagang telur di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Harga telur ayam ras di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, turun selama beberapa pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Koordinator Pasar Sindangkasih, Supriadi mengatakan, update harga telur ayam ras di Pasar Sindangkasih, pada Senin (20/9/2021) kemarin, anjlok hingga mencapai Rp 19 ribu/kg.
Sedangkan pada pekan kemarin data per Kamis (16/9/2021), harga telur ayam ras masih di angka normal Rp 22 ribu/kg.
"Minggu ini mengalami penurunan, berada di angka Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. Data itu kami rekap dari harga pedagang termurah di pasar ini, dalam satu minggu kami update data sebanyak 2 kali, hari Senin dan Kamis," ujar Supriadi kepada Ciremaitoday, Selasa (21/9/2021).
Menurut Supriadi, harga telur ayam ras biasanya mengalami kenaikan jelang bulan Ramadhan. "Kalau bulan puasa mah bisa nyampe Rp 24 ribu per kilogram, bulan-bulan itu (Ramadhan) adalah harga paling mahal dibanding bulan-bulan biasanya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, salah satu pedagang grosir di Pasar Sindangkasih, Nana Sutisna (57) mengaku, harga telur lebih murah dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
"Sekarang (harganya turun) paling parah. Biasanya menjual di angka Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu per kilogram, saat ini kami hanya menjual harga borongan itu Rp 18 ribu per kilogram dan harga penjualan normal Rp 19 ribu per kilogram. Apalagi telur lokal mah Rp 17 per kilogramnya," ujarnya.
Anjloknya harga telur, kata Nana, disebabkan karena sepinya peminat pembeli telur ras di pasar. "(Kemungkinan anjlok) disebabkan karena situasi pasaran sepi, daya belinya kurang," katanya.
"Saya biasa disuplai dari Jawa Timur," tuntasnya.