Pekerja Migran asal Indramayu Tewas Terjatuh di Jeddah Saat Berusaha Kabur

Konten Media Partner
2 Maret 2020 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Seorang perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dikabarkan meninggal dunia akibat terjatuh saat hendak kabur dari salah satu tempat penampungan agensi di kota Jeddah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
PMI tersebut bernama Kuraesin binti Tarmad Milah (33) seorang perempuan warga Blok Winong, RT 005 RW 002, Desa Bojong Slawi, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kabar meninggalnya Kuraesin oleh Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) cabang Indramayu, Juwarih saat ditemui di Sekertariat Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Kabupaten Indramayu di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (1/3/2020).
"Saya dapat informasi terkait meninggalnya PMI atas nama Kuraesin dari Caslam, suami Kuraesin dan dibenarkan oleh pihak perekrut saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp," ucap ketua SBMI Indramayu, Juwarih.
Kuraesin binti Tarmad Milah. (Istimewa)
Berdasarkan keterangan dari keluarga, Juwarih mengatakan, pada 9 Februari 2020 suami PMI mendapatkan kabar bahwa istrinya telah meninggal dunia akibat terjatuh dari lantai empat di tempat penampungan agensi (Syarikah Saed) saat hendak melarikan diri karena meminta dipulangkan selalu tidak ditanggapi.
ADVERTISEMENT
"Sebelum meninggal, pada 24 Desember 2019 almarhumah menghubungi saya meminta pertolongan agar dirinya segera dipulangkan ke Indonesia karena bekerja tidak sesuai apa yang sudah dijanjikan oleh pihak perekrut," ungkap Juwarih.
Juwarih melanjutkan, setelah dirinya mendapat aduan dari almarhumah, beberapa hari kemudian melayangkan pesan somasi ke perekrut bernama Idah melalui whatsapp, meminta agar Kuraesin segera dipulangkan ke Indonesia.
"Berdasarkan pengakuan dari almarhumah, orang tuanya mendapat intimidasi dari pihak perekrut setelah saya memberikan pesan somasi ke sponsor," pungkasnya.
Berdasarkan pengakuan dari Kuraesin melalui pesan chat dan voice WhatsApp ke Ketua SBMI Indramayu, awalnya ia menemui Idah, sponsor warga Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu berkeinginan untuk bekerja ke Hong Kong.
Namun oleh Idah diarahkan ke Arab Saudi dengan dijanjikan bekerja menjaga anak kecil, proses cepat, gaji dan uang fee besar. karena dapat tawaran tersebut akhirnya almarhumah berminat.
ADVERTISEMENT
Setelah berminat, kemudian oleh Idah diproses mengikuti tes kesehatan atau medical check up, setelah itu oleh sponsor dibawa ke sponsor lainnya bernama Rini warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
oleh Rini, Kuraesin dilimpahkan ke perekrut yang di Jakarta bernama Nadia, sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi, oleh Nadia, almarhumah di tempatkan dipenampuang di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.
Setelah dua Minggu berada di tempat penampungan kemudian pada pada, 5 November 2019 diberangkatkan dari Bandara Soekarno - Hatta menuju Singapura, dari Singapura kemudian ke Arab Saudi.
Dua bulan bekerja di Arab Saudi, almarhumah gonta ganti majikan sebanyak 5 kali, sehingga membuat dirinya ingin pulang karena apa yang dijanjikan oleh pihak perekrut kenyataan tidak sesuai dengan yang ia alami saat bekerja di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT