Pembangunan Tol Akses BIJB Kertajati Capai 95 Persen

Konten Media Partner
30 Agustus 2021 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pengerjaan pembangunan akses tol BIJB Kertajati Majalengka.(Foto : Humas ASTRA Tol Cipali)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengerjaan pembangunan akses tol BIJB Kertajati Majalengka.(Foto : Humas ASTRA Tol Cipali)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka – Pembangunan akses tol Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, kini sudah mencapai 95 persen. Akses tol BIJB Kertajati akan dibangun sepanjang 3,7 km dengan lebar lajur 3,6 meter yang memiliki 4 lajur untuk 2 arah. Akses tol yang masih satu rangkaian dari Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) ini, akan mendukung akses mobilitas baik orang maupun barang di 5 wilayah yang dilaluinya yakni Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka sampai Kabupaten Cirebon.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan, jalur tol Cipali yang akan langsung terhubung ke BIJB Kertajati ditargetkan beroperasi pada November 2021 mendatang.
“Saat ini progress pembangunan Akses BIJB Kertajati sudah mencapai lebih dari 95 persen. Diharapkan penyelesaian pekerjaan pembangunan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati dapat selesai di akhir September,” katanya, Senin 30/08/2021.
Sebelum dioperasikan, pihaknya akan melaksanakan uji layak operasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) beserta instansi terkait.
“Keberadaan jalan tol akses ini semakin mempermudah konektivitas dan logistik khususnya dalam menunjang proyek Segitiga Rebana yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” imbuhnya.
Ia berharap, Tol Cipali yang melintasi 5 wilayah di Jawa Barat ini tidak hanya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan, tapi menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, yakni sebagai konektiivitas pertumbuhan ekonomi jalur trans Jawa.
ADVERTISEMENT
“Tol Cipali diyakini akan menjadi jalur distribusi barang serta jalur transportasi masyarakat yang utama bagi Pulau Jawa dan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kawasan industri, perumahan, perkantoran dan pariwisata serta agrobisnis,” pungkasnya.(Juan)