Pemerintah Normalisasi Sungai Usai Permukiman Warga di Kuningan Terendam Banjir

Konten Media Partner
14 Mei 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak alat berat berupa ekskavator melakukan pengerukan di bantaran sungai yang berada di Desa Kadugede, Kecamatan Kadugede, Kuningan, Jabar. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak alat berat berupa ekskavator melakukan pengerukan di bantaran sungai yang berada di Desa Kadugede, Kecamatan Kadugede, Kuningan, Jabar. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Langkah pemerintah dalam melakukan normalisasi sungai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kini mulai dilakukan. Hal itu terlihat dari aktivitas alat berat saat pengerukan Sungai Cisanggarung di Desa Kadugede, Kecamatan Kadugede, Kuningan pada Sabtu (14/5/2022).
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Kadugede, Maman Abdurohman menuturkan, aktivitas normalisasi Sungai Cisanggarung di desanya sudah dimulai sejak dua hari terakhir. Langkah ini menjadi salah satu solusi mengatasi banjir, akibat luapan air saat hujan lebat dari sungai tersebut.
“Alhamdulillah ini merupakan langkah dari pemerintah daerah, khususnya BBWS dan dinas terkait. Normalisasi ini untuk mencegah banjir, sebab waktu minggu kemarin disini terjadi banjir,” ucapnya.
Dia menyebutkan, setidaknya ada 22 bangunan rumah milik warga terendam akibat luapan air sungai. Karena Sungai Cisanggarung dibawah kewenangan BBWS, semoga kedepan harus bisa disender bagian tepi sungai.
“Karena ini banjir sudah besar sekali waktu kemarin. Normalisasi yang dikerjakan yakni pelebaran bantaran sungai hingga pengerukan dasar sungai,” terangnya.
Dia menyebut, upaya normalisasi sungai tersebut akan berlangsung hingga satu pekan mendatang. Khusus di wilayah tersebut, pengerjaan normalisasi sungai dilakukan sejauh 3 kilometer.
ADVERTISEMENT
Sementara salah seorang warga yang sempat terdampak banjir luapan sungai, Dadawuk mengaku, saat terjadi hujan lebat memicu aliran sungai meluap hingga ke permukiman warga.
“Jadi banjir kemarin itu mungkin karena penyempitan atau pendangkalan sungai. Mudah-mudahan normalisasi ini sebagai antisipasi kedepan, agar tidak kembali terjadi banjir akibat luapan sungai,” harapnya.
Dia mengaku, akibat banjir menyebabkan sejumlah peralatan kerja terendam air. Sehingga perlu dilakukan perbaikan, agar bisa kembali dipakai untuk bekerja.
“Alat kerja saya yang terendam itu seperti travo las terendam air, ada kunci-kunci maupun bor gurinda belum diservis, karena harus dikeringkan dulu. Sebab kalau langsung dipakai malah bisa tambah rusak,” pungkasnya.(*)