Penjelasan BMKG Mengapa Kabupaten Majalengka Terasa Lebih Dingin

Konten Media Partner
28 Juli 2020 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. (Kumparan)
Ciremaitoday.com, Majalengka - Suhu udara di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sejak beberapa hari terakhr terasa lebih dingin dari biasanya pada malam dan pagi hari. Padahal saat ini wilayah Majalengka dan daerah tetangga seperti Cirebon, Kuningan serta Indramayu sudah memasuki musim kemarau.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, di wilayah Majalengka, suhu udara terendah mencapai 20 derajat celcius pada pagi dan maksimal 32 derajat celcius pada tengah atau siang hari.
Forecaster atau peramal cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faiz Zyin mengatakan, kondisi ini wajar terjadi dan dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat di Pulau Jawa. Sebab hampir setiap musim kemarau, suhu udara pada malam dan pagi akan terasa sangat dingin.
"Suhu dingin antara 20 hingga 23 derajat celcius dengan suhu maksimal mencapai 32 serajat celsius sejak dua hari lalu, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga bulan September mendatang," ungkap Ahmad, Selasa (28/7/2020).
Menurut Ahmad, cuaca dingin ini disebabkan karena masa udara dingin dan kering dari Australia berhembus ke Asia melewati wilayah Indonesia. Kemudian lanjut dia, saat musim kemarau seperti saat ini tutupan awan lebih sedikit atau bahkan tidak ada sehingga bumi seolah tak berlapis awan.
ADVERTISEMENT
"Pada saat tak berselimut ini, panas yang diserap pada siang hari akan sangat mudah dilepas pada malam hari, sehingga malam hari akan lebih terasa dingin dari biasanya. Disarankan dalam kondisi cuaca seperti itu menggunakan pelembab kulit agar tidak kering serta memperbanyak minum agar tidak mengalami dehidrasi," jelas Ahmad
Bukan hanya cuaca dingin, dijelaskan Ahmad, masyarakat juga perlu mewaspadai adanya angin kumbang yang kecepatannya bisa mencapai kecepatan maksimum pada 56 kilometer/jam.
Di wilayah Majalengka khususnya, angin kumbang telah terjadi sejak 25 Juli kemarin. Di wilayah lain di Ciayumajakuning, angin kumbang diperkirakan akan muncul hingga awal bulan Oktober.
“Di wilayah Majalengka angin kumbang sudah mulai muncul, ini ditandai dengan penurunan kelembaban udara 5-34 persen per jam dan kenaikan suhu udara antara 2 sampai 5 derajat celcius per jam pada pagi hingga siang hari,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Pada kondisi seperti ini Ahmad menyarankan masyarakat untuk menghindari kegiatan diluar rumah dan memperbanyak minum air putih agar terhindar dari kulit kering, serta menghindari pohon besar karena dikhawatirkan tumbang karena terjangan angin.