Penjelasan BMKG Stasiun Kertajati, Majalengka, Soal Fenomena di Samudera Hindia

Konten Media Partner
14 Agustus 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Oki Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Oki Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur sejumah wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa. Di sejumlah daerah, salah satunya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sejak beberapa hari terakhir diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
Meski intensitas hujan tinggi, namun saat ini berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia masih memasuki musim kemarau.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan, kondisi tersebut tidak terlepas dari fenomena alam yang terjadi di Samudera Hindia.
"Adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan di perairan sebelah barat Kalimantan yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin di sekitar Jawa barat serta didukung oleh kelembapan udara yang cukup tinggi," ungkap Ahmad.
Kondisi itu, jelas dia, berdampak terhadap meningkatnya potensi pembentukan awan di wilayah Jawa Barat. Akibatnya, wilayah Jawa Barat, khusunya daerah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan di beberapa daerah diguyur hujan deras.
ADVERTISEMENT
"Kondisi cuaca seperti ini diprakirakan dapat terjadi hingga dua hari ke depan," jelas dia.