Penjual Cangkang Ketupat di Kota Cirebon Keluhkan Omzet Menurun

Konten Media Partner
31 Juli 2020 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual cangkang ketupat di Pasar Kramat, Kota Cirebon, menunggu pembeli. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual cangkang ketupat di Pasar Kramat, Kota Cirebon, menunggu pembeli. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Sejumlah penjual cangkang ketupat di Kota Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan sepinya penjualan pada Idul Adha tahun ini. Penjualan cangkang ketupat pada momentum kurban kali ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Angka penjualan yang menggembirakan saat Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya, kini tidak bisa dirasakan lagi oleh sebagian besar penjual cangkang atau kulit ketupat. Omzet penjualan kulit ketupat turun hingga 50 persen pada Idul Adha tahun 2020.
Makanan khas, yang biasanya tersedia setiap Hari Raya Idul Adha yang dibungkus dari anyaman daun kelapa sejatinya membawa berkah bagi pedagang cangkang ketupat karena seluruh lapisan masyarakat biasanya mengonsumsi ketupat saat Hari Raya Idul Adha.
Namun saat pandemi COVID-19, hal itu berbanding terbalik hanya sebagian kecil masyarakat yang membuat ketupat karena tatanan ekonomi dan sosial tengah menyesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Salah seorang penjual kulit ketupat di Pasar Kramat, Kota Cirebon, Inah (38) mengatakan, biasanya saat Idul Adha bisa menjual 1.000 ikat cangkang ketupat, namun kali ini hanya ratusan ikat saja.
ADVERTISEMENT
"Biasanya setengah hari saja sudah habis, ini sudah lewat setengah hari stoknya masih banyak," katanya, Jumat (31/7/2020).
Inah mengaku, tidak tahu pasti kenapa omzet penjualannya turun drastis di saat Pandemi COVID-19.
"Saya tidak tahu, mungkin karena masih COVID-19 jadi orang tidak boleh keluar rumah," imbuhnya.
Inah sendiri, dari pagi hari sudah membuat kulit ketupat yang dijual per ikat. Selain itu, juga menyediakan daun kelapanya saja atau janur.
"Biasanya orang beli yang sudah jadi, tapi kalau beli janurnya saja tidak apa-apa saya tetap melayani," ujarnya
Hal serupa pun dirasakan oleh pedagang lainnya, Juni, yang berjualan di Pasar Pagi, Kota Cirebon. Juni mengaku, dari pagi hingga siang hanya dapat menjual beberapa ikat saja hal ini berbanding terbalik dengan Idul Adha sebelumnya
ADVERTISEMENT
"Biasanya langganan udah pada Dateng beli banyak, tapi sekarang ya paling bisa dihitung itu juga belinya cuma satu dua ikat," kata Juni.