Persentase Kematian Akibat Corona Tinggi, Majalengka Terapkan PPKM

Konten Media Partner
11 Januari 2021 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Majalengka, Karna Sobahi saat memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda, Senin (11/1/2021). (Oki Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Majalengka, Karna Sobahi saat memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda, Senin (11/1/2021). (Oki Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Kasus kematian akibat virus corona di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terbilang tinggi. Hingga Senin (11/1/2021), sebanyak 120 orang meninggal dari 1.252 kasus COVID-19 atau secara rasio mencapai 9,58%.
ADVERTISEMENT
Tingginya persentase kematian akibat COVID-19, mendorong Pemerintah Kabupaten Majalengkan memberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kebijakan tersebut sejalan dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri yang merekomendasikan Kabupaten Majalengka menerapkan PSBB proporsional karena tingginya persentase kematian akibat COVID-19.
"Setelah kita kaji instruksi seperti tertuang dalam surat Nomor 1 Mendagri tahun 2021 tentang PSBB proporsional di Jawa dan Bali, ada 20 kabupaten/kota yang harus melakukan PPKM. Bagi saya apapun namanya itu, intinya adalah bagaiman kita mengendalikan masyarakat," ungkap Bupati Majalengka, Karna Sobahi usai rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda, Senin (11/1/2021).
Karna menambahkan, pihaknya sepakat untuk memberlakukan PPKM yang fokus pada objek wisata, tempat hiburan serta menerapkan pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan.
"Persentase pembatasannya ini bervariasi, hanya saja kebanyakan 50 persen dari kapasitas objek yang masuk kategori pembatasan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Alasan mendasar diberlakukannya PPKM, karena pergerakan dan persentase kematian akibat COVID-19 di Majalengka masih sangat tinggi. "Untuk itu kita berlakukan PPKM ini," katanya.
Sementara berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Majalengka, jumlah kasus terkontaminasi positif COVID-19 di Majalengka mencapai 1.252.
Dari jumlah itu, 187 orang di antaranya positif aktif dan dilakukan perawatan serta isolasi mandiri. Kemudian 945 telah dinyatakan sembuh dan 120 orang meninggal dunia.