news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perumda di Kabupaten Kuningan Olah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik

Konten Media Partner
3 Februari 2021 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kuningan, Acep Purnama saat meninjau lokasi pabrik pembuatan pupuk organik dari bahan baku kotoran hewan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kuningan, Acep Purnama saat meninjau lokasi pabrik pembuatan pupuk organik dari bahan baku kotoran hewan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Pemerintah daerah melalui Perumda Aneka Usaha Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, membangun pabrik pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik.
ADVERTISEMENT
Pabrik ini diklaim menjadi solusi terkait persoalan limbah kotoran hewan dari ternak sapi di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.
Sebab dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, limbah kotoran hewan itu mengakibatkan sejumlah permasalahan seperti pencemaran air dan tanah. Imbasnya yakni berdampak terhadap persoalan sosial ekonomi di lingkungan masyarakat setempat.
Adanya pabrik pupuk organik ini, maka limbah kotoran hewan yang dihasilkan sekitar 3.200 sapi dapat teratasi. Jika 1 ekor sapi menghasilkan 10 kilogram limbah kotoran hewan tiap hari, maka totalnya 32 ton dalam sehari.
Direktur Perumda Aneka Usaha Kuningan, Nana Sutisna mengatakan, jika produk pupuk organik yang dihasilkan dari pabrik telah memiliki pasar tetap yaitu PT Pupuk Indonesia. Termasuk kepastian bahan baku kotoran hewan dari Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha.
ADVERTISEMENT
"Kehadiran pabrik pupuk organik ini, menjadi bagian dalam membuka serapan tenaga kerja. Sehingga dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran," ujarnya, Rabu (3/2/2021).
Pihaknya siap berkolaborasi dan mendukung program pemerintah daerah melalui Petani Mandiri Pupuk. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2023 permasalahan kotoran hewan di Cigugur bisa teratasi.
"Kalau total potensi bahan baku kotoran hewan di Kecamatan Cigugur mencapai 144 ton. Untuk mengolah potensi bahan baku tersebut, kami melakukan penanganan industri usaha di lahan seluas 4.000 meter untuk dibangun pabrik, kantor, laboratorium, musala dan tempat uji coba," ungkapnya.
Sementara Bupati Kuningan, Acep Purnama mengatakan, jika pupuk merupakan bahan baku yang paling banyak terdapat di Kecamatan Cigugur. Dengan begitu, diperkirakan jika semua berjalan lancar maka pasokan bahan baku akan terolah dan dapat tercipta ruang yang bisa menjadi peluang.
ADVERTISEMENT
"Sedikit demi sedikit petani pun akan memperlihatkan, bahwa dengan pupuk organik kita bisa bercocok tanam dan mendapatkan hasil yang sama. Ini sebuah kesempatan emas, sehingga menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," tutupnya.