Petani di Cirebon Keluhkan Harga Gabah Kering yang Turun Drastis

Konten Media Partner
7 April 2021 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sami, petani asal Desa Kreyo Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon yang mengeluhkan turunnya GKP. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Sami, petani asal Desa Kreyo Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon yang mengeluhkan turunnya GKP. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengeluh dan kebingungan menjual hasil panennya, karena harga gabah kering turun drastis.
ADVERTISEMENT
Menurunnya harga gabah kering tidak sebanding dengan kenaikan harga pupuk dan obat-obatan yang digunakan selama masa tanam.
Seperti diungkapkan seorang petani asal Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, lewat video yang tengah viral. Petani tersebut mengaku mengalami dilema dan mengeluhkan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 550.000/kuintal dan harga gabah yang kadar airnya tinggi Rp 350.000-400.000/kuintal.
Tahun ini harga GKP turun menjadi Rp 430.000/kuintal, itupun harus dengan kualitas yang sangat bagus dan gabah dengan kadar air tinggi menjadi Rp 370.000/kuintal.
Petani dalam video viral tersebut bernama Sami, warga Kelurahan Kreyo, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. "Harganya merosot sekali, sedangkan harga pupuk dan obat-obatan naik," katanya, Rabu (7/4/2021).
Sementara Wakil Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Abdillah Luhur Nuratmaja mengaku, gabah yang dipanen petani yang viral dalam video itu sudah dibeli dengan harga normal.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk membeli hasil panen Ibu Sami seharga Rp 430.000/kuintal," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kuwu Desa Kreyo Rusdiana, meminta maaf atas viralnya video petani yang mengeluh hasil panennya.
"Video itu murni tidak ada unsur politik. Hal itu merupakan spontanitas warga," tuturnya.