PMII Indramayu Nilai DPR Tak Wakili Aspirasi Rakyat soal Hak Angket Pemilu

Konten Media Partner
25 Februari 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Indramayu, Febi Soeharto, saat memberikan dalam sebuah acara forum diskusi. Foto: PMII Indramayu
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Indramayu, Febi Soeharto, saat memberikan dalam sebuah acara forum diskusi. Foto: PMII Indramayu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Indramayu-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Indramayu turut serta menjadi bagian dari pihak yang menentang keras terkait wacana hak angket Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Mereka mengkritik bahwa elite politik yang mewacanakan hak angket hanya membuat gaduh negeri.
"DPR jangan menyalahgunakan amanat dari rakyat dengan membuat gaduh negeri melalui hak angket," ujar Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Indramayu, Febi Soeharto, kepada wartawan, Minggu (25/2).
Menurut Febi, pihaknya menilai wacana tersebut sama sekali tidak mewakili aspirasi masyarakat di daerah.
"Kami menolak dan mengecam wacana hak angket yang dimainkan oleh beberapa capres dan cawapres," ujarnya.
Meski demikian, Febi pun menyarankan jika dalam proses Pemilu 2024 ini terdapat kecurangan, pihak yang merasa dirugikan lebih baik melapor atau menggugatnya sesuai dengan aturan.
"Apabila tidak menerima hasil Pilpres agar gunakan saluran gugatan sesuai dengan mekanisme hukum yang ada," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Penolakan dan kecaman dari PMII Indramayu ini turut menambah jumlah pihak di Jawa Barat yang tak setuju terkait wacana hak angket.
Hal serupa, sebelumnya juga telah dilakukan sejumlah organisasi besar, seperti PPDI dan PCNU Kabupaten Cirebon, serta Serikat Pejuang Tani Indramayu. (*)