news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polresta Cirebon Hancurkan Belasan Ribu Botol Miras

Konten Media Partner
22 Mei 2020 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belasan ribu botol miras dihancurkan menggunakan kendaraan berat vibro roller atau stum di halaman Mapolresta Cirebon, Jumat (22/5/2020). (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Belasan ribu botol miras dihancurkan menggunakan kendaraan berat vibro roller atau stum di halaman Mapolresta Cirebon, Jumat (22/5/2020). (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Polresta Cirebon bersama unsur TNI dan Forkopimda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menghancurkan barang bukti belasan ribu botol minuman keras berbagai merek, tuak, dan ciu.
ADVERTISEMENT
Barang bukti tersebut hasil razia Pekat selama Januari hingga Mei 2020 di berbagai tempat di Kabupaten Cirebon. Walaupun barang bukti sudah dihancurkan, namun razia akan tetap berjalan terlebih menjelang Ramadan dan pandemi COVID-19.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M. Syahduddi mengatakan, barang bukti yang dihancurkan sebanyak 10.019 botol miras pabrikan dan tradisional, 1.450 liter ciu, dan 1.250 liter tuak.
"Barang bukti miras yang dihancurkan hasil operasi dari seluruh Polsek-polsek di wilayah hukum Polresta Cirebon," katanya, Jumat (22/5/2020).
Tidak hanya melakukan pengamanan barang bukti, pihaknya pun menindak terhadap penjual yang membandel.
"Penjual kita tindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," imbuhnya.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M. Syahduddi memimpin pemusnahan belasan ribu barang bukti miras di Mapolresta Cirebon, Jumat (22/5/2020). (Juan)
Meskipun di tengah pandemi COVID-19, ia menyatakan, pengawasan dan penindakan terhadap peredaran miras tidak pernah kendur.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, selama ini miras menjadi sumber berbagai tindak kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Cirebon. Meski dilakukan operasi dan penyitaan setiap tahunnya, miras selalu muncul.
"Oleh karenanya, kita tak henti-hentinya melakukan operasi pekat dan KRYD dengan mendatangi warung-warung yang menjadi tempat penjualan miras," ungkapnya.
Sementara Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, miras sudah ada sejak peradaban manusia dimulai. Namun, minuman tersebut lebih banyak membawa dampak negatif daripada positifnya.
"Dari minuman inilah akan bisa berdampak perbuatan yang tidak baik," katanya.
Ia merasa miris, Cirebon terkenal dengan daerah yang religius tapi peredaran miras masih cukup tinggi dan konsumsinya pun cenderung meningkat.
"Saya berharap kepada masyarakat jauhilah minuman keras, karena akan mendatangkan masalah. Apalagi kita ini termasuk daerah yang religius, cukup miris melihat barang bukti hingga puluhan ribu lebih," pungkasnya.
ADVERTISEMENT