Presiden Jokowi Senang Produktivitas Padi Tinggi dan Harga Gabah Naik

Konten Media Partner
21 April 2021 16:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI Jokowi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau panen raya di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021). (Istimewa/Diskominfo Indramayu)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Jokowi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau panen raya di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021). (Istimewa/Diskominfo Indramayu)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga dengan produksi padi masa panen raya awal 2021 dan harga gabah petani sudah tidak anjlok lagi.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya gerakan serap gabah petani, kini harga gabah minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 4.200/kg sehingga menguntungkan petani. Tak hanya itu, Presiden Jokowi pun bangga terhadap produktivitas rata-rata padi mencapai 7 hingga 8 ton per hektare.
"Saya sangat senang sekali terutama harga gabah sudah bagus karena waktu itu saya dengar harganya jatuh, sedih juga kita karena alasanya mau impor," kata Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirut Perum Bulog, Budi Waseso saat meninjau lokasi panen raya padi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/4/2021).
"Yang mau impor siapa? Tapi memang ada rencana dari salah satu kementerian untuk antisipasi karena pandemi COVID-19 dan berbagai bencana, tapi situasi panen padi dalam negeri aman sehingga tidak diperlukan impor," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Saat berdialog dengan petani, Jokowi memperoleh informasi langsung dari petani bahwa harga gabah saat ini sudah cukup sesuai harapan yakni minimal Rp 4.200/kg, naik dibandingkan sebelumnya yang sempat jatuh hanya Rp 3.400 sampai Rp 3.500/kg. Produktivitas rata-rata padi petani Indramayu tinggi sebesar 7 sampai 8 ton per hektare.
"Ini hasilnya bagus, produktivitas rata-ratanya tinggi. Kemudian informasi dari petani soal panen kalau bersamaan, mengatur panennya susah sehingga butuh combine harvester (mesin panen). Pak Mentan kirim 2 unit combine, pompa air dan traktor ke sini, minggu ini saya cek," beber Jokowi.
"Sekarang beras jadi rebutan seluruh dunia, untung kita Indonesia tidak impor tahun ini bahkan tahun depan, stok beras di Bulog cukup. Untuk itu, irigasi terus kita bangun dan perbaiki sekaligus bisa mengatur air masuk dan stopnya kapan sehingga ketika panen airnya tidak melimpah," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin menegaskan komitmennya bersama mitra yakni Bulog, PT. Pertani dan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) untuk menyerap semua gabah petani sesuai HPP yakni Rp 4.200/kg. Bahkan, Mentan janji akan menindak tegas jika ada pihak yang tak mau menyerap gabah petani karena alasan kadar air.
Perlu diketahui, Indramayu merupakan produsen beras nomor satu di Indonesia dengan luas baku sawah 122.920 hektare dan produktivitas padi saat ini 6,07 ton/hektare. Di tahun 2020, luas panen padi Indramayu seluas 226.626 hektare dengan produksi mencapai 1,37 juta ton gabah kering giling (GKG), setara 783.233 ton beras dan mengalami surplus sebesar 578.547 ton beras.
Potensi luas panen padi se-Indramayu pada April 2021 ini sebesar 55.953 hektare dengan estimasi produksi 346.158 ton GKG dan potensi luas panen padi Mei 14.109 hektare dengan estimasi produksi 76.276 ton GKG. Harga rata-rata gabah kering panen Indramayu saat ini Rp 4.200/kg.
ADVERTISEMENT