news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ricuh Pemakaman Jenazah Positif COVID-19 di Cirebon, Dinkes Duga Ada Provokator

Konten Media Partner
5 Oktober 2020 20:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Kumparan)

Ciremaitoday.com, Cirebon - Video protes keluarga pasien positif COVID-19 yang hendak dimakamkan di TPU Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, viral di media sosial (medsos).

ADVERTISEMENT
Proses pemakaman berujung keributan setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, menduga adanya provokasi dari sejumlah warga mengakibatkan keributan dan proses pemakaman jenazah pun viral.
ADVERTISEMENT
"Saat jenazah datang dan sopir menurunkan peti ada orang yang provokator, bahwa jenazah tersebut bukan karena COVID-19. Hanya sakit jantung," kata Enny kepada awak media di kantornya Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/10/2020).
Enny menerangkan sebelumnya pihak rumah sakit yang menangani pasien telah berkomunikasi dengan keluarga pasien. Keluarga pasien pun sudah mengetahui tentang prosedur penanganan terhadap jenazah korban COVID-19. Namun, situasi berubah saat jenazah hendak dimakamkan.
"Kejadian kemarin itu ada yang provokasi, karena sebetulnya keluarga, pihak desa dan kecamatan sudah tahu bahwa pasien itu positif COVID-19. Sehingga pemulasarannya berbeda dengan pasien lain," kata Enny.
Enny mengaku sebelumnya pihak keluarga dan warga desa setempat sepakat untuk membantu proses pemakaman. Pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati yang menangani pasien dan Puskesmas Gunung Jati telah menyediakan alat pelindung diri (APD), bagi masyarakat yang ingin membantu pemakaman jenazah.
ADVERTISEMENT
Enny mengatakan proses pemulasaran jenazah sesuai dengan protokol COVID-19. "Saya koordinasi dengan dokter forensik. Dan, itu sudah sesuai protokol. Ada kain kafan, plastik, ada kantong jenazah dan peti. Pakaian (baju) memang tidak boleh dilepas. Disemprot disinfektan. MUI juga sudah mengeluarkan fatwa bahwa yang meninggal karena COVID-19 itu syahid. Jadi sudah sesuai," katanya.
Terpisah, Dirut RSD Gunung Jati Kota Cirebon Ismail Jamaludin mengatakan saat muncul masalah karena jenazah tak juga segera dimakamkan. Sehingga terjadi perdebatan. Beberapa orang nekat membuka peti jenazah.
"Sebenarnya itu sudah sesuai SOP dan panduan protokol COVID-19. Jelas sangat menyesali dibukanya peti jenazah," kata Ismail.
Viral protes dari keluarga ramai di medsos. Video tersebut berdurasi sekitar dua menit. Video pendek itu menunjukkan peti jenazah pasien COVID-19 yang dibuka. Tak hanya itu, plastik pembungkus jenazah dan kantong mayat pun dibuka.
ADVERTISEMENT
Kondisi jenazah masih memakai baju dan popok atau pamper untuk dewasa. Video tersebut ramai dibahas warganet. Banyak warganet yang menanyakan tentang prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19. Menurut informasi, pasien positif COVID-19 tersebut sebelumnya sempat dirawat di RSUD Gunung Jati.