Ridho Suganda Berpeluang Pimpin PDIP Kuningan

Konten Media Partner
12 Juli 2019 22:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Kuningan, M. Ridho Suganda (kiri), saat berbincang dengan Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Rana Suparman. (Andry)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Kuningan, M. Ridho Suganda (kiri), saat berbincang dengan Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Rana Suparman. (Andry)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Kuningan, - Mencuatnya dua nama yang dinilai paling berpeluang menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kuningan (Rana Suparman dan Acep Purnama), justru dibantah langsung Ketua DPC PDIP Kuningan, Rana Suparman.
ADVERTISEMENT
Bagi Rana, tidak ada satu pun nama yang muncul sebagai bakal calon ketua menjadi kandidat terkuat di partai berlambang banteng tersebut. “Siapa yang mengatakan dua nama kuat, itu bohong enggak bener. Jadi di PDI itu enggak ada nama yang kuat, yang ada nama yang terjaring,” kata Rana, Jumat (12/7).
Dia menyebutkan, ada sebanyak 26 nama yang terjaring melalui rapat partai baik itu di PAC tingkat kecamatan, DPC tingkat kabupaten, DPD tingkat provinsi, hingga DPP tingkat pusat.
“Ada 26 nama yang terjaring dari semua pintu yang ada baik pintu PAC, DPC, DPD, dan DPP. Pak Edo (Wakil Bupati Kuningan--red) tidak dijaring di PAC dan DPC, tapi dijaring di DPD, itu sah derajatnya sama,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, menurutnya, dari semua nama yang muncul untuk diusulkan sebagai bakal calon Ketua DPC PDIP Kuningan, tidak ada satu pun yang dapat dinilai sebagai kandidat kuat.
“Jadi tidak ada yang kuat. Karena konteksnya bukan terbanyak dijaring, tapi terjaring di pintu PAC, DPC, DPD, dan DPP partai,” tandasnya.
Bahkan, ia beranggapan, siapa pun yang diusulkan nanti pada saat Konfercab PDI-P Kuningan berpeluang menjadi ketua partai. “Siapa pun besok itu bisa jadi ketua partai,” tukasnya.
Disinggung soal jabatan strategis yang diemban Acep sebagai Bupati dan Rana sebagai Ketua DPRD apakah menjadi tolak ukur direkomendasi DPP PDI-P menjadi ketua partai, ia menilai, banyak kader partai menduduki posisi strategis baik sebagai pengurus partai maupun di lembaga legislatif dan eksekutif.
ADVERTISEMENT
“Pak Edo menjadi Wakil Bupati, itu strategis, teman-teman ada yang menjadi pengurus PAC maupun DPC, semua strategis. Yang paling penting itu punya komitmen pribadi dengan partainya, yang tahu rekam jejak itu adalah DPP partai,” tegasnya.
Dia sekali lagi menekankan, semua nama-nama yang diusulkan menjadi bakal calon ketua partai berpeluang sama. Sebab kewenangan penuh penetapan ketua partai ada di tangan DPP PDI-P.
“Rekomendasi itu hasil dari evaluasi DPP, dibaca semua rekam jejak yang terjaring, nanti DPP menentukan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara yang dibacakan langsung dalam ruang Konfercab di Pangandaran,” sebutnya.
Dia mengaku, siapa pun yang menjadi pilihan DPP partai akan taat dan patuh terhadap fatsun partainya. Sehingga ke depan, pemimpin partai di daerah harus mengikuti kebijakan pusat dengan menjalankan norma-norma partai dan menjalankan garis perjuangan partai.
ADVERTISEMENT
Terkait jumlah kursi PDI-P yang turun pada Pileg 2019, apakah menjadi catatan khusus DPP PDI-P atau tidak, Rana menyebut hal itu jelas akan dijadikan ruang evaluasi bagi partai.
“Ya jelas, kemarin kita turun satu kursi, itu kan menjadi cermin ya, cambuk buat kita bahwa partai ini harus solid, harus semakin dekat dengan rakyat, strategi partai sederhana kok, dekat dengan rakyat, mampu memahami denyut nadi masyarakat, tertawa dan menangis dengan masyarakat, itu saja,” tutupnya. (*)
Penulis: Andry Yanto
Editor Tomi Indra Priyanto