Rumah Bocah Yatim di Kuningan Mulai Digarap

Konten Media Partner
5 Agustus 2019 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemkab Kuningan telah menyiapkan Lahan untuk pembangunan rumah bagi Jodi (7 tahun) bocah yatim di Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan. Pembangunan rumah akan dilakukan dalam waktu dekat ini. (Andry)
ciremaitoday.com, Kuningan, – Janji pemerintah daerah untuk memfasilitasi pembangunan rumah layak bagi Jodi (7 tahun), seorang bocah yatim di Kuningan akhirnya terwujud.
ADVERTISEMENT
Lahan untuk pembangunan rumah tak jauh dari lokasi kediaman Jodi sebelumnya di Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan. Hanya saja, kini lebih dekat dan berbaur dengan permukiman warga yang lain.
Jika sebelumnya keluarga Jodi menempati hunian diatas perbukitan, kini akan dipindahkan di dekat puskesmas pembantu Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kuningan. Pembangunan rumah itu hasil dari bantuan berbagai pihak, yang peduli akan keberlangsungan hidup keluarga Jodi.
“Iya sudah, sedang digarap saat ini. Lahan ada kurang lebih 50 meter persegi, nanti akan kita buat rumah dua kamar dan menyesuaikan dengan lahan yang ada,” kata Bupati Kuningan, Acep Purnama, Senin (5/8).
Lahan tersebut telah di survei pada, Senin (5/8). Dengan luas 50 meter persegi, rumah tersebut akan dibangun secara swadaya. (Andry)
Dana pembangunan rumah sendiri lanjutnya, merupakan hasil dari bantuan dan udunan dari berbagai pihak. Nantinya jika rumah telah rampung dibangun, diharapkan keluarga Jodi dapat menempati rumah baru tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ya itu untuk sementara kita dibantu dari sana sini lah. Kebetulan saya juga ada bongkaran-bongkaran kusen bekas yang masih dapat dimanfaatkan, kita kirim kesana,” terangnya.
Dia menyebut, bahwa posisi pembangunan rumah baru Jodi tak jauh dari kediaman sebelumnya.
“Iya masih ada di sekitar desa itu, dekat Pustu (puskesmas pembantu). Semoga nanti ada konseling dari pegawai puskesmas, yang selama ini mereka (keluarg Jodi, red) hidup seolah-olah terasing, bukan diasingkan tapi terasing karena tidak ada tetangga. Sehingga pergaulan hanya diantara mereka saja di lingkungan keluarga Jodi saja, tidak ada komunikasi dengan tetangga, sehingga mungkin keluarga ini merasa minder hidup bersama-sama berinteraksi dengan masyarakat yang lain,” pungkasnya. (*)
Penulis : Andry Yanto
Editor : Tomi Indra Priyanto
ADVERTISEMENT