Rumah Zakat Luncurkan Bank Sampah "Nasya" di Indramayu

Konten Media Partner
19 Februari 2020 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Relawan Zakat menggelar edukasi kewirausahaan dan pembentukan Bank Sampah “Nasya" di SDN 2 Telukagung Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Taufik)
Ciremaitoday.com, Indramayu, - Relawan Zakat menggelar edukasi kewirausahaan dan pembentukan Bank Sampah “Nasya" di SDN 2 Telukagung Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari kader posyandu desa serta siswa SDN 2 Telukagung.
ADVERTISEMENT
Relawan Inspirasi dari Rumah Zakat, Mujtahid mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Mujtahid menambahkan, acara ini diharapkan bisa berkontribusi dalam usaha mengurangi dampak sampah plastik dan botol khususnya di lingkungan sekolah.
"Dalam kegiatan ini, kader posyandu, Wali murid, guru dan siswa yang hadir diberikan pemahaman soal kebiasaan membuang sampah serta memilah jenis sampah agar bisa bermanfaat dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan," kata dia, Rabu (19/02/2020).
Selain itu pengelolaan sampah ini diharapkan bisa bernilai ekonomis dengan adanya edukasi wirausaha dan bank sampah ini.
Sampah-sampah yang diterima berupa sampah kardus, plastik, botol dan gelas air mineral. (Taufik)
Bank sampah “Nasya" hadir dan lahir dari keprihatinan sampah yang setiap hari meningkatkan volume di masyarakat. Dengan mengerahkan Remaja masjid di desa setempat sebagai pengelolanya diharapkan bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan bisa bernilai ekonomis.
ADVERTISEMENT
Sementara sampah-sampah yang diterima berupa sampah kardus, plastik, botol dan gelas air mineral. Fasilitas yang ada di bank sampah ini diantaranya pola menabung dengan berbagai jenis tabungan diantaranya tabungan pendidikan, hari raya, qurban dan sembako.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN 2 Telukagung, Tri Indartiningrum mengatakan pelatihan ini cukup memberikan ilmu dan wawasan bagi siswa dalam mengelola sampah terutama di sekolah.
"Siswa juga dilatih langsung dalam membuat ecobrick dengan cara memilah, mencegah dan memasukan sampah ke botol air mineral dengan berbagai ukuran," kata dia. (*)