Semburan Lumpur di Cipanas Cirebon Sudah Terjadi Sejak 2014

Konten Media Partner
2 Juni 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Peristiwa semburan lumpur di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bukan kali ini saja terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan semburan lumpur di Desa Cipanas telah terjadi sejak tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan mengatakan, pihaknya mencatat semburan lumpur kali ini adalah yang ketiga sejak tahun 2014. Hal itu diungkapkan Alex saat meninjau langsung ke lokasi semburan lumpur.
Alex mengaku mendapat laporan dari warga terkait adanya semburan lumpur yang terjadi sejak sekira 4 bulan lalu. "Dari observasi yang kita lakukan awalnya kecil. Kemudian berpindah tempat dan membesar," kata Alex di lokasi semburan, Selasa (1/6/2021).
Lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
Lokasi semburan lumpur itu berada di Blok Desa, Desa Cipanas. Tak jauh dari Balai Desa Cipanas dan sekira 400 meter dari lokasi permukiman warga terdekat.
Alex mengatakan, semburan lumpur tersebut diduga mengandung belerang dan fosfor. "Saat ini dampak yang terjadi adalah bau belerang yang menyengat," kata Alex.
ADVERTISEMENT
Sementara itu salah seorang pegawai Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik mengatakan, semburan lumpur itu terjadi sejak beberapa tahun lalu. Menurut Yayan, semburan lumpur yang saat ini merupakan kali ketiga muncul di desanya. Sebelumnya, warga desa sempat menutup 2 lokasi semburan lumpur lainnya.
"Dulu itu ada, kemudian ditutup sekitar 2014. Beberapa tahun muncul lagi, kemudian ditutup. Dan, sekarang muncul lagi baru 4 bulanan," kata Yayan.
Yayan memastikan semburan lumpur di desanya itu muncul secara alamiah. "Bukan karena ada aktivitas galian," kata Yayan.