Strategi Pengusaha Kuliner di Majalengka Bertahan di Tengah Pandemi

Konten Media Partner
15 September 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FOTO: Instagram @pizza_hitmajalengka
zoom-in-whitePerbesar
FOTO: Instagram @pizza_hitmajalengka
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Akibat pandemi COVID-19 mobilitas masyarakat jadi berkurang. Di lain sisi, hal itu mendorong pola belanja secara online jadi meningkat.
ADVERTISEMENT
Melihat peluang di tengah meningkatnya belanja online, pengusaha bisnis kuliner di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menawarkan gratis ongkos kirim (ongkir) untuk menggaet calon konsumen.
Seperti dilakukan Ari Budiyanto, owner Pizza Hits Majalengka, yang memilih tidak mendapat tambahan masukan dari ongkir. Ada alasan kepedulian yang menjadi pertimbangannya.
Promo gratis ongkir itu, hanya berlaku bagi para pemesan yang berada di daerah Kabupaten Majalengka dan perbatasan.
"Kadang konsumen suka mikir-mikir soal ongkir, apalagi di masa pandemi gini. Ya intinya gratis ongkir ini selain penarik konsumen ini juga biar gak memberatkan mereka," terang Ari kepada Ciremaitoday, Rabu (15/9/2021).
Diakui Ari, strategi free ongkir yang diterapkannya terbukti telah menjadi magnet tersendiri bagi konsumen. Pasalnya, dalam satu pekan rata-rata 150 loyang pizza laris terjual.
ADVERTISEMENT
Jumlah penjualan itu terbilang cukup fantastis, mengingat di Majalengka sendiri saat ini sudah ada outlet pizza ternama.
FOTO: Instagram @pizza_hitmajalengka
"Alhamdulillah ada sekitar 150 loyang mah. Sebelum ada itu (sebelum ada outlet pizza ternama), bisa sampai 200 per-pekan. Tapi tetap bersyukur saja saya mah, namanya juga rezeki udah diatur Tuhan, kami masih tetap ada pasar," kata Ari saat ditemui di outlet pizza miliknya, di Jalan Jatimsapay, Majalengka Wetan.
Ari menjelaskan, untuk harga pizza di outletnya beragam. Untuk harga pizza termurah dibanderol Rp 25 ribu per loyang. Adapun harga pizza yang paling mahal, di angka Rp 80 ribu per loyang.
Ari menyampaikan, pada masa-masa awal menerapkan kebijakan gratis ongkir, ada syarat dan ketentuan yang diberlakukan. Jumlah pemesan, jadi salah satu syarat yang diterapkan Ari untuk mengantarkan pesanan dengan free ongkir itu.
ADVERTISEMENT
"Misalkan, untuk mengantar pesanan di satu daerah itu, di sana ada beberapa yang pesan. Jadi, meskipun tidak ada ongkir, tapi ketutup lah sama pesanan itu. Karena kan jumlah pesanannya tidak hanya satu," ujar Ari.
"Bukan berarti karena tidak ada ongkir, lalu harga pizzanya dimahalin, nggak. Harga pizza tetap sama, tidak ada hubungannya dengan bebas ongkir itu," lanjutnya. (Erick Disy)