Tak Ada Dana Khusus PSBB, PAD Kabupaten Kuningan Anjlok Dihantam COVID-19

Konten Media Partner
12 Mei 2020 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar memastikan tidak ada dana khusus yang dialokasikan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Yang ada, kata Sekda, adalah dana operasional penanganan COVID-19. Sekda Dian menegaskan, tidak ada anggaran khusus PSBB karena tidak adanya pembahasan.
“Jadi dana khusus PSBB itu gak ada, tapi sebetulnya sudah include dalam bagian penanganan COVID-19 yang angkanya Rp41,4 miliar itu. Termasuk untuk jaring pengaman sosial, rumah sakit, obat-obatan, aktivasi crisis center dan semuanya tercantum pada anggaran penanganan COVID-19,” sebutnya.
Karenanya, dia mengaku, sempat heran adanya pertanyaan terkait dana khusus PSBB. Sebab tidak ada anggaran khusus PSBB, hanya saja ada dana operasional penanganan COVID-19.
“Makanya bingung ada yang menanyakan dana khusus untuk PSBB, ya memang gak ada, tapi include dalam dana penanganan COVID-19. Sehingga dana yang ada itu untuk operasional penanganan COVID-19 selama tiga bulan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait bantuan sembako yang akan disalurkan pemerintah daerah melalui APBD, pihaknya mengaku, pendistribusian akan segera dilakukan jika bantuan sembako dari Pemprov Jabar telah selesai disalurkan. Namun bisa saja sembari bantuan dari Pemprov Jabar didistribusikan, bantuan dari pemerintah daerah juga disalurkan.
“Jadi bisa saja berjalan simultan, bantuan provinsi disalurkan dan kita juga menyalurkan bantuan dengan sasaran yang berbeda. Jadi setiap penerima manfaat tidak double menerima bantuan,” tukasnya.
Menurutnya, alokasi anggaran yang diambil dari APBD untuk bansos sendiri angkanya mencapai Rp15 miliar. Seluruh anggaran ini akan dipergunakan untuk pembelian sembako kepada 25.000 KK selama tiga bulan berturut-turut.
“Kalau dilihat dari angka 371.000 KK yang ada di seluruh Kabupaten Kuningan, dengan kita menyalurkan kepada 239.419 KK, saya pikir ini cukup lah untuk masyarakat yang sangat miskin, miskin, dan hampir miskin,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Sekda Dian menyebut, akibat pandemi COVID-19, hampir semua sektor yang menjadi sumber pendapatan daerah anjlok. Salah satu sektor yang paling terpengaruh adalah pariwisata.
“Yang pasti mengalami penurunan, kita mengalami penurunan anggaran Rp197 miliar ditambah penurunan PAD," ungkapnya.
"Setelah itu beres dihantam lagi dana COVID-19, setiap dinas masing-masing dipotong 6 persen, dihantam lagi dari PMK nomor 10 bahwa belanja barang dan jasa itu harus dikorbankan 35 persen untuk penangana COVID-19. Jadi dana Kuningan habis, kebanyakan dana kita kan dari pusat dan provinsi,” tutupnya.