Tangkal Virus Corona, Imigrasi Cirebon Siaga di Bandara dan Pelabuhan

Konten Media Partner
12 Maret 2020 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Imigrasi Kelas I TPI Cirebon M Tito Andrianto. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Imigrasi Kelas I TPI Cirebon M Tito Andrianto. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Imigrasi Cirebon melakukan langkah antisipasi terkait merebaknya virus Corona (Covid-19). Terlebih saat ini, sebanyak 7 orang warga Kabupaten Cirebon berstatus dalam pengawasan tim medis dan 2 orang dirawat di ruang isolasi karena diduga terjangkit Covid-19.
ADVERTISEMENT
Pengawasan dilakukan di beberapa titik pintu masuk baik domestik maupun internasional yakni di Bandara Internasional Kertajati Majalengka. Di salah satu gerbang masuk menuju Jabar ini, pihak Imigrasi Cirebon berkoordinasi dengan pihak karantina.
Kepala Imigrasi Kelas I TPI Cirebon M Tito Andrianto menyatakan, penumpang pesawat baik keberangkatan maupun kedatangan harus melewati pemeriksaan suhu tubuh yang dilakukan petugas karantina setempat.
"Kami berkoordinasi dengan Karantina di Bandara Internasional Kertajati Majalengka, karena Bandara merupakan pintu gerbang ke Wilayah III Cirebon dan sekitarnya," katanya, Kamis (12/3/2020).
Jika pihaknya menemukan penumpang yang terindikasi atau memiliki ciri-ciri yang diawasi pihak kesehatan, maka penumpang tersebut akan melewati proses karantina sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.
"Kalau tidak terdeteksi bisa melakukan perjalanan selanjutnya atau memasuki wilayah Cirebon, entah untuk bekerja, menempuh pendidikan, maupun berlibur," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Langkah serupa pun dilakukan di pintu gerbang lainnya yakni Pelabuhan Cirebon. Pihaknya berkoordinasi dengan otoritas setempat melakukan screening baik pendatang maupun orang-orng yang beraktivitas di sekitar pelabuhan.
"Proses pemeriksaan kami lakukan untuk memastikan bahwa masyarakat atau pendatang di Wilayah Cirebon dalam kondisi kesehatan yang baik. Jika ditemukan terduga virus Corona maka kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar ditangani lebih lanjut. Tapi masyarakat tidak perlu panik, karena semuanya sudah ditangani," pungkasnya.