Terdampak PPKM, Pedagang di Objek Wisata Pantai Balongan Kibarkan Bendera Putih

Konten Media Partner
1 Agustus 2021 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pedagang di kawasan wisata Pantai Balongan, Indramayu, mengibarkan bendera putih simbol menyerah terhadap kondisi selama PPKM diberlakukan. FOTO: Anatasya/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pedagang di kawasan wisata Pantai Balongan, Indramayu, mengibarkan bendera putih simbol menyerah terhadap kondisi selama PPKM diberlakukan. FOTO: Anatasya/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Sejumlah pedagang di kawasan wisata Pantai Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengibarkan bendera putih. Pedagang mengaku menyerah dengan kondisi saat ini.
ADVERTISEMENT
Bendera putih itu berkibar di lapak para pedagang yang berada di objek wisata Pantai Balongan sebagai simbol menyerah atas situasi dan kondisi sekarang, terutama sejak penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 3 Juli 2021 hingga sekarang.
Pengelola Pantai Balongan Indramayu Akso Surya Darmawangsa mengatakan pemasangan bendera putih merupakan simbol bahwa pedagang dan pengelola pantai sudah tak kuat menghadapi PPKM. Selama PPKM darurat hingga berlevel, Pantai Balongan ditutup total.
"Tidak ada pemasukan sama sekali. Sangat berdampak, karena kita ditutup total," kata Akso kepada Ciremaitoday, Minggu (1/8/2021).
Sejumlah pedagang di kawasan wisata Pantai Balongan, Indramayu, mengibarkan bendera putih simbol menyerah terhadap kondisi selama PPKM diberlakukan. FOTO: Anatasya/CIREMAITODAY
Akso mengaku, kesulitan memenuhi kebutuhan untuk pengelolaan pantai. Ia berharap pemerintah bisa membantu dan memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi pengelola wisata dan pedagang di Pantai Balongan Indramayu.
ADVERTISEMENT
"Kami sebenarnya dari tanggal 25 Juli itu sudah sangat berharap PPKM tidak diperpanjang. Kita sudah beres-beres, persiapan, sekarang akan berakhir tanggal 2 Agustus, harapannya tidak diperpanjang lagi," kata Akso.
Kara pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI) itu mengaku pengelola wisata dan pedagang telah menghabiskan seluruh modalnya untuk bertahan hidup.
"Modal habis semua, tabungan juga habis. Karena kita tutul total, sehingga tidak ada pemasukan," kata Akso.
Akso tak menampik ada bantuan sembako dari beberapa instansi. Namun tak menutup kebutuhan. "Bantuan sih ada dari Polres sampai tiga kali, terus dari kecamatan sekali untuk pengelola dan pedagang. Tapi hanya cukup beberapa hari," kata Akso.
Akso mengatakan, bendera putih yang dikibarkan pengelola dan pedagang kemudian diturunkan. Ia mengaku Satgas COVID-19 Kabupaten Indramayu langsung meninjau dan meminta menurunkan bendera putih.
ADVERTISEMENT