Tim Arkeolog Temukan Alat Permainan Kuno dari Gerabah di Situs Dingkel Indramayu

Konten Media Partner
4 Juni 2021 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim arkeolog dalam penelitian di situs Dingkel Desa Sambimaya Kabupaten Indramayu, menemukan alat permainan kuno yang terbuat dari gerabah. (Tomi Indra)
zoom-in-whitePerbesar
Tim arkeolog dalam penelitian di situs Dingkel Desa Sambimaya Kabupaten Indramayu, menemukan alat permainan kuno yang terbuat dari gerabah. (Tomi Indra)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu, - Tim arkeolog dalam penelitian di situs Dingkel Desa Sambimaya Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Jawa Barat menemukan alat permainan kuno yang terbuat dari gerabah. Selain temuan tersebut, tim juga menemukan fragmen gerabah gores yang dimungkinkan memiliki kesamaan dengan gerabah yang ditemukan di situs Buni Bekasi.
ADVERTISEMENT
Gacuk yang merupakan mainan tradisional anak-anak terbuat dari gerabah ini ditemukan di kotak ekskavasi B6 S7 oleh tim arkeolog.
Mainan dari gerabah ini ditemukan di kedalaman 170 centimeter oleh arkeolog dan tenaga lokal yang melakukan ekskavasi.
Temuan ini memperkuat dugaan bahwa situs dingkel yang tengah dilakukan ekskavasi ini merupakan kawasan permukiman.
Ketua tim ekskavasi arkeologi situs Dingkel Sambimaya Nanang Saptono menjelaskan temuan gacuk ini sangat penting untuk dapat mengungkap keberadaan situs Dingkel pada masa lalu.
Menurut Nanang, Gacuk yang ditemukan di Indramayu ini memiliki fungsi sakral dan profan.
Fungsi sakralnya, kata Nanang, bisa berfungsi sebagai alat permainan anak-anak. Sementara fungsi sakralnya bisa sebagai alat penunjang dalam upacara keagamaan seperti tujuh bulanan bagi calon ibu yang akan melahirkan.
ADVERTISEMENT
Nanang memastikan temuan tersebut ditemukan di areal pemukiman. Sama halnya dengan temuan gacuk di situs permukiman yanga di daerah Trowulan, Batujaya, dan situs situs permukiman lainnya di Indonesia.
Terkait temuan fragmen gerabah gores, Nanang belum dapat memastikan apakah di Sambimaya ini memiliki tradisi penggunaan gerabah seperti di situs Buni.
Nanang menggambarkan, gerabah gores yang ditemukan di situs Buni memiliki fungsi pengunaan yang berbeda seperti sebagai wabah bekal kubur dan fungsi sebagai alat penunjang dalam memasak sehari hari.
"fragmen gerabah gores yang kita temukan perlu ada kajian lanjutan terkait fungsinya di situs ini pada masa lalu," jelas Nanang Jumat (04/06/2021).
Gacuk yang merupakan mainan tradisional anak-anak terbuat dari gerabah ini ditemukan di kotak ekskavasi B6 S7 oleh tim arkeolog. (Tomi Indra)

Situs Dingkel Indramayu

Sementara, progres ekskavasi di situs Dingkel Sambimaya ini tim arkeologi sudah menggali tiga kotak ekskavasi. Masing-masing kotak, tim berhasil menemukan dinding struktur bangunan, sudut struktur bangunan, dan fragmen gerabah lokal dalam jumlah yang banyak.
ADVERTISEMENT
Pada ekskavasi kali ini, tim memperkirakan ada tiga bangunan yang saling berdekatan. Hanya saja, tim arkeologi dari Balar Bandung dan BPCB Banten belum dapat menginterpretasikan apakah bangunan ini berfungsi sebagai bangunan suci atau hanya sebagai rumah tinggal. ***