Tradisi Panjang Jimat, Seremoni Puncak Maulid Nabi di Keraton Kanoman Cirebon

Konten Media Partner
30 Oktober 2020 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa benda peninggalan Wali Songo yang berusia ratusan tahun diarak di area keraton Kanoman saat tradisi panjang jimat. (Komara)
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa benda peninggalan Wali Songo yang berusia ratusan tahun diarak di area keraton Kanoman saat tradisi panjang jimat. (Komara)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon, - Puncak peringatan Maulid Nabi, Keraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi panjang jimat pada Kamis (29/10/2020) malam. Namun, saat pandemi ini, tradisi panjang jimat berbeda dengan biasanya. Kali ini, saat pelaksanaannya, tanpa tamu undangan serta pejabat daerah. Seperti diketahui, dalam tradisi ini, beberapa benda peninggalan Wali Songo yang berusia ratusan tahun diarak di area keraton.
ADVERTISEMENT

Tradisi saat Perayaan Maulid Nabi

Dalam prosesi ini, diawali sungkem Pangeran Patih kepada Sultan Keraton Kanoman, Muhammad Emirudin. Tradisi panjang jimat sebagai peringatan puncak maulid nabi di Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat.
Dalam tradisi ini saat lonceng mande berbunyi, menandakan tradisi panjang jimat pun dimulai. Sejumlah abdi dalem Keraton Kanoman membawa sejumlah benda-benda kuno berusia ratusan tahun peninggalan Wali Songo yang merupakan sejumlah perlengkapan kelahiran pada jaman itu. Selain itu juga abdi dalem membawa sejunmlah makanan yang disebut nasi jimat.
Meski sebelumnya pihak keraton sudah menghimbau warga agar untuk tahun ini tidak mengikuti prosesi, namun tetap saja warga menghadiri acara ini meski tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Warga Kota Cirebon, Intan mengaku tetap datang dengan mematuhi protokol kesehatan dan berharap keberkahan dalam mengikuti tradisi ini dan melakukan doa bersama
ADVERTISEMENT
"Tiap tahun saya ikut. Soal himbauan, kami tetap patuh dan ikuti protokol kesehatan,” kata dia.
Sementara itu tradisi ini merupakan rangkaian dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina mengatakan tradisi panjang jimat ini dilakukan setiap puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di seluruh keraton di Cirebon Jawa Barat. Biasanya pelaksanaan tradisi ini dihadiri ribuan warga yang tumpah ruah di seluruh keraton. Namun kali ini tidak seramai seperti tahun-tahun sebelumnya karna ada anjuran dari keraton untuk menghindari kerumunan.
"Karena hari ini merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada beberapa simbol-simbol mengenai kelahiran seorang bayi. Dalam tradisi ini, ada paraji, air suci, lulur, ada nasi jimat, buah-buahan dan bersalawat sebagai bentuk syukur atas kelahiran bayi secara selamat,” kata dia.
ADVERTISEMENT