Video: Bangunan Liar Berkedok Prostitusi Dibongkar Satpol PP Cirebon

Konten Media Partner
8 Juli 2020 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Belasan tempat prostitusi 'berkedok' warung di pinggir sungai Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dibongkar petugas gabungan, Rabu (08/07/2020). (Taufik)
Ciremaitoday.com, Cirebon, - Belasan tempat prostitusi 'berkedok' warung di pinggir sungai Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dibongkar petugas gabungan, Rabu (08/07/2020). Aktivitas pergundikan di lokasi tersebut, bahkan, sudah terjadi selama puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pemilik warung yang dibongkar tetap mengelak saat petugas mencoba melakukan pembongkaran. Salah satunya Rohani. Dia keukeuh tak pernah terlibat aktivitas prostitusi dan hanya membuka warung biasa.
"Saya di sini jualan kopi. Bukan jualan 'jablay' (PSK). Saya sudah bertahun-tahun di sini," teriak Rohani sembari menangis.
Rohani mengaku, lebih dari 10 tahun membuka warung di lokasi tersebut. Badan Rohani langsung lemas dan menangis saat menyaksikan alat berat membongkar warungnya. Rohani tetap mengelak tak pernah membuka bisnis prostitusi.
"Saya di sini sewa bangunan. Saya numpang. Saya cuma minta asbes saja untuk buka warung lagi. Kalau di sini sudah 10 tahun," kata Rohani sembari menunjukkan kuitansi penyewaan bangunan, Rabu (8/7/2020).
Rohani merupakan pendatang yang membuka warung di kawasan tersebut. Tak hanya Rohani, sejumlah pemilik warung lainnya pun sempat mengelak.
ADVERTISEMENT
Namun, pemilik warung pasrah ketika petugas gabungan dari Satpol PP, kepolisian, TNI serta relawan menunjukkan sejumlah bukti adanya aktivitas prostitusi di lokasi tersebut. Warung-warung di pinggiran sungai itu disertai sejumlah bilik kamar.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi memantau langsung proses pembongkaran tempat prostitusi yang berada di Desa Mundu, Kecamatan Mundu. Imron mengatakan warung prostitusi yang dibongkar itu bangunan liar yang sudah menjamur selama puluhan tahun.
"Total ada 14 bangunan liar yang dijadikan tempat prostitusi. Yang tidak sesuai aturan tentu kami bongkar," kata Imron saat meninjau pembongkaran tempat prostitusi.
Imron mengatakan aktivitas prostitusi membahayakan bagi masyarakat. Sehingga, ia tak mentolerir adanya aktivitas tersebut.
"Sudah 24 tahun (tempat prostitusi) ada. Maka, kami bersama masyarakat menertibkan tempat ini. Ke depannya akan terus monitor," kata Imron.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan itu mengatakan pemilik warung prostitusi itu merupakan pendatang. Sejak lama warga sekitar tempat prostitusi tersebut menolak. Bahkan, lanjut Imron, aparat setempat rutin merazia. Namun, aktivitas haram itu tetap dilakukan.
"Kita juga akan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk penanganan selanjutnya. Jangan sampai ada lagi," ucapnya.
Sementara itu, Puri (31) warga Desa Mundu mengaku geram dengan adanya tempat prostitusi yang sudah ada sejak ia masih anak-anak. Puri membawa poster penolakan terhadap bisnis haram yang ada di lingkungannya.
"Ya banyaknya pendatang (yang membuka warung). Prostitusi ada, jual minuman juga ada. Sudah puluhan tahun, jelas menganggu. Alhamdulillah terealisasikan sekarang, harus dibongkar semua," kata Puri.
Sementara itu, Kapolsek Mundu, AKP Ade Subandi mengatakan polisi kerap melakukan razia di sejumlah lokasi di Kecamatan Mundu dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Kita sering laksanakan razia selalu ada temuan. Bukti yang paling memalukan ada prostitusi siang hari. Kita berikan peringatan ternyata masih ditemukan oleh pak kades dan camat," kata dia.