Video: Stadion Watubelah di Cirebon 'Disulap' Jadi Lokasi Pelayanan COVID Center

Konten Media Partner
27 Maret 2020 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video: Stadion Watubelah di Cirebon 'Disulap' Jadi Lokasi Pelayanan COVID Center
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Stadion Watubelah dijadikan tempat untuk screening atau penanganan awal untuk masyarakat yang usai bepergian jauh, termasuk dari luar negeri. Di kawasan Stadion Watubelah sudah disiapkan berbagai perlengkapan termasuk menyediakan 20 tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan, BPBD, Polri, dan TNI menyiapkan kawasan ini sebagai covid center. Personel yang masuk ke stadion tersebut wajib disterilkan dengan menggunakan cairan disinfektan untuk menjaga sarana tersebut agar aman sebelum digunakan sebagai sarana penanggulangan COVID-19.
Sejumlah ruangan di stadion ini pun sudah disiapkan sedemikian rupa. Bahkan, petugas juga sudah menyiapkan sedikitnya dua puluh tempat tidur serta sejumlah perlengkapan medis lainnya.
Namun demikian, masih ada sejumlah perlengkapan lainnya yang masih belum dapat disiapkan seperti beberapa alat pemeriksaan. Namun diupayakan alat tersebut secepatnya bisa dibawa dan digunakan untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap masyarakat usai bepergian ke daerah yang rentan akan penyebaran virus COVID-19.
Hal ini dilakukan untuk antisipasi penyebaran dan menyusul status cirebon sebagai zona merah penyebaran COVID-19. Dari data di covid center Kabupaten Cirebon, hingga Jumat (27/03/2020), tercatat 1 orang positif COVID-19, 22 dalam pengawasan, 3 diantaranya sehat. Sementara itu, 100 orang dalam pemantauan, sedangkan 69 orang diantaranya sudah selesai pemantauan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon , Enny Suhaeni, mengatakan kesiapan kawasan Stadion Watubelah untuk dipakai sebagai lokasi pemeriksaan pertama bagi masyarakat yang baru pulang dari luar negeri atau luar daerah.
“Untuk masyarakat yang dalam pemantauan mereka harus diisolasi. Tapi kalau pasien pengawasannya langsung kita bawa ke rumah sakit rujukan,” kata dia. (*)