Video Viral Ustaz Dibentak Kades saat Acara Maulid Nabi yang Berakhir Damai

Konten Media Partner
3 November 2021 18:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkap layar video viral seorang warga marahi penceramah di Desa Cimuncang, Kabupaten Majalengka. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Tangkap layar video viral seorang warga marahi penceramah di Desa Cimuncang, Kabupaten Majalengka. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Majalengka - Insiden seorang warga yang memarahi ustaz yang menjadi penceramah acara Maulid Nabi di Desa Cimuncang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berakhir islah atau damai.
ADVERTISEMENT
Mediasi kedua belah pihak terjadi di ruang Kesatuan Intelkam Polres Majalengka, Rabu (3/11/2021). Peristiwa yang videonya beredar luas di aplikasi WhatsApp itu, terjadi saat acara pengajian Maulid Nabi di Desa Cimuncang.
Penceramah bernama Ustaz Dede Muksit tersebut dibentak oleh seseorang yang kemudian belakangan diketahui adalah Kuwu atau Kepala Desa Cimuncang, Engkus.
Muhamad Nurdin, yang menjadi pendamping penceramah yang menjadi korban kemarahan warga, mengatakan kedua belah pihak sudah dipertemukan agar bisa mengambil hikmah atas insiden itu.
"Kami dari kedua belah pihak sudah bertemu dan sudah berislah," kata Nurdin yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Himpunan Alumni Miftahul Huda (HAMIDA) Pusat.
Dengan islah itu, lanjut dia, diharapkan dapat memperbaiki keharmonisan kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi.
ADVERTISEMENT
"Dengan islah ini harapan kami kedepan semakin dijalin silaturahmi dan komunikasi sehingga bisa diambil hikmahnya dari kejadian ini sehingga kedua belah pihak bisa saling mengkoreksi diri," tuturnya.
Adapun isi ceramah yang disampaikan Ustaz Dede Muksit itu, kata Nurdin, tentang akhlak Rasulullah.
"Beliau murni menyampaikan apa adanya tentang akhlak rasulullah karena memang kita harus seperti itu. Ketika profesi apapun, tidak ada alasan untuk tidak mencontoh Rasulullah," katanya.
Lebih jauh, dia menduga, ketersinggungan sang kepala desa disebabkan oleh situasi politik di desa tersebut Pascapilkades.
"Hanya karena mungkin situasi pengajian itu dilaksanakan pada Pascapilkades. Ya, kita rasakan di mana pun untuk kembali cooling down (mendinginkan suasana) itu cukup waktu yang panjang. Saya rasa nanti ke depannya harus dipisahkan lah mana dakwah mana ranah politik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, pengakuan seorang warga yang memarahi penceramah, Engkus mengatakan, spontanitas dan efek Pilkades dijadikan alasan dirinya melakukan tindakan tersebut.
"Iya (spontan). politik kan (di Desa Cimuncang) lagi panas-panasnya melihat di negara juga sering kontra ya, apalagi saya yang di level bawah," ujar Engkus yang juga menjabat sebagai Kepala Desa setempat.
Sekedar informasi, insiden itu terjadi pada Minggu (31/10/2021) malam, di Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Majalengka, saat acara peringatan Maulid Nabi. (Erick Disy)