Wakil Wali Kota Cirebon Khawatirkan Psikis Anak-anak Selama PJJ

Konten Media Partner
14 Januari 2021 18:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, tahun ini tetap memberlakukan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena kasus positif COVID-19 belum menunjukkan adanya penurunan.
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan PJJ yang sudah hampir 1 tahun berjalan ini, ternyata memiliki dampak negatif bagi murid sekolah, terutama di tingkat sekolah dasar.
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengaku, khawatir terhadap psikis anak-anak yang sudah mulai menunjukkan adanya kegelisahan selama belajar di rumah.
"Kami juga tetap memperhitungkan sisi psikis anak didik selama PJJ, karena mereka sudah mulai bosan," katanya, Kamis (14/1/2021).
Ia meminta, Dinas terkait dan stakeholder lainnya memiliki kekhawatiran yang sama sekaligus mencari solusi terhadap persoalan tersebut.
"Kami melihat ada kekhawatiran, dan belum ada titik terang di sana," imbuhnya.
Ia merasa prihatin, karena kini anak didik sudah masuk dalam titik dimana merasa kangen ingin bertemu dan berinteraksi langsung dengan teman-teman sekolahnya.
ADVERTISEMENT
"Kami memahami bahwa anak-anak ini sudah kangen ingin belajar dan bermain bersama dengan teman-teman sebayanya di sekolah. Tapi kami juga tidak tahu kapan pembelajaran tatap muka akan dimulai," ujarnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN Kayuwalang, Anah Mulyanah mengaku, kerap mendapat pertanyaan, masukkan sekaligus keluhan dari para orang tua murid. Umumnya mempertanyakan kapan pelaksanaan belajar tatap muka dimulai.
"Orang tua murid sudah sering sekali menanyakan kapan belajar tatap muka dimulai. Sepertinya anak-anak mereka sudah kangen dengan suasana sekolah," katanya.