news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Warga Desa di Kuningan Manfaatkan Eks Galian Pasir Jadi Lahan Penanaman Kedelai

Konten Media Partner
1 April 2021 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak sejumlah petani tengah berada di hamparan lahan bekas galian pasir yang diubah menjadi lahan produktif pertanian jenis kedelai. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak sejumlah petani tengah berada di hamparan lahan bekas galian pasir yang diubah menjadi lahan produktif pertanian jenis kedelai. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com,Kuningan - Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menjadi percontohan penanaman kedelai tingkat nasional atas keberhasilan mengubah kawasan bekas galian pasir menjadi lahan produktif pertanian.
ADVERTISEMENT
Hal itu ditandai dengan gerakan tanam kedelai dari program peningkatan produksi dan produktivitas melalui pengembangan kemitraan dan pemasaran APBN tahun 2021.
Sejak Desa Cibulan ditetapkan menjadi lahan budidaya kedelai, pemerintah daerah telah memulai penanaman bibit kedelai di lahan bekas galian pasir. Penanaman kedelai merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan produktivitas kacang kedelai di Kabupaten Kuningan yang rata-rata mencapai 1,5 ton per hektare.
"Demi mengurangi pasokan impor serta memenuhi kebutuhan kedelai nasional, hari ini gerakan tanam kedelai dimulai di Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu. Lahan bekas galian pasir disulap dimanfaatkan untuk budidaya kedelai," kata Bupati Kuningan, Acep Purnama, belum lama ini.
Bupati Kuningan, Acep Purnama saat menghadiri gerakan tanam kedelai di Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
Dia menyebutkan, kebutuhan kedelai untuk konsumsi maupun home industri di Jabar mencapai 240 ton/tahun. Sedangkan produksi kedelai di Jabar tidak lebih dari 100 ribu ton/tahun, sehingga untuk memenuhi kekurangan tersebut kedelai didatangkan dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Semoga dengan program gerakan tanam kedelai mampu meningkatkan produktivitas kedelai, terutama di Kuningan. Jadi perlu adanya peran serta semua pihak untuk bersinergi dalam membangun pertanian bersama masyarakat, khususnya dalam meningkatkan pengembangan kedelai lokal," ungkapnya.
Dirinya melihat, kondisi dan potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Kuningan untuk pengembangan program kedelai lokal, maka pemerintah daerah siap untuk menyukseskan program tersebut. Tentunya dengan menjalin sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sehingga program terus berkembang dan lebih luas lagi.
Tampak sejumlah petani tengah berada di hamparan lahan bekas galian pasir yang diubah menjadi lahan produktif pertanian jenis kedelai. (Andri Yanto)
"Semoga ke depan dengan adanya bantuan teknologi, diharapkan produktivitas naik menjadi 2 ton/hektare. Untuk itu perlu dukungan dari dinas dan intansi terkait, agar terus mencoba terobosan pengelolaan lahan-lahan tersebut," ucapnya.
Sementara Direktur Akabi Subdit Kedelai Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Kementan RI, Mulyono menyampaikan, pada tahun 2021 pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian akan mengembangkan kedelai secara nasional seluas 500 hektare. Bahkan Jawa Barat menjadi salah satu sentral nasional yang didorong pengembangan pertanian kedelai, yakni sekitar 80 ribu hingga 100 ribu hektare.
ADVERTISEMENT
"Kalau dilihat dari potensinya, Kabupaten Kuningan ini sangat luar biasa, bisa kita dorong untuk jadi salah satu sentral kedelai yang ada di Provinsi Jabar. Saya harapkan dengan adanya tanam bersama di Kuningan, akan menjadi cikal bakal pengembangan kedelai khususnya di Jawa Barat ke depan," terangnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Jabar, Ir Dadan Hidayat menambahkan, pada situasi pendemi saat ini, sektor pertanian termasuk kedelai dapat mendorong ekonomi nasional. Sehingga untuk menggerakan pembangunan pertanian, maka harus dilakukan inventarisasi peluang dan komunikasi kepada para kepala desa.
"Sebab pembangunan dapat dimulai dari pemerintahan terkecil. Pertanian sebagai bisnis harus menguntungkan, mari usahakan agar Jawa Barat dan nasional dapat memimpin swasembada kedelai," tutupnya.
ADVERTISEMENT