Warga Majalengka Keluhkan Fasilitas Umum Belum Ramah Disabilitas

Konten Media Partner
18 Januari 2020 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video seorang warganet yang menunjukkan fasilitas umum di Majalengka belum ramah disabilitas.
zoom-in-whitePerbesar
Video seorang warganet yang menunjukkan fasilitas umum di Majalengka belum ramah disabilitas.
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah getol-getolnya melakukan pembangunan fasilitas umum (fasum). Namun sayang, fasilitas yang saat ini ada dinilai belum ramah bagi para penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikeluhkan warga lewat video yang dibagikan akun Majalengka Chanel, Jumat (17/1/2020). Lewat tayangan video berdurasi 4 menit 46 detik itu, seorang warganet Ade Mustika mengeluhkan belum ramahnya fasum yang ada di Majalengka terhadap penyandang disabilitas.
Dalam video itu, Ade yang merupakan warga Desa Pasir Muncang, Kecamatan Panyingkiran, mengajak jalan-jalan anaknya yang menyandang disabilitas, Rahmat Hidayat (15). Ada tiga titik fasum yang dikunjungi Ade bersama anaknya itu.
Pertama, Ade dan anaknya mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Jalan KH Abdul Halim. Dalam video itu, dengan mendorong kursi roda yang digunakan Rahmat, Ade mencoba mencari informasi kepada petugas lokasi tempat food court.
"Inilah keadaan pusat perbelanjaan di Majalengka. Ini adalah salah satu terbesar di Majalengka, tapi aksesnya kurang sekali untuk orang-orang disabilitas. Eskalatornya seperti ini, tidak memungkinkan untuk kursi roda dan di sini juga tidak ada lift. Sedangkan untuk makan itu di lantai 2 dan lantai 3," ujar Ade dalam video itu.
ADVERTISEMENT
Setelah dari pusat perbelanjaan, Ade kemudian melanjutkan perjalanannya ke Taman Dirgantara Munjul. Di tempat ke dua ini, Ade kembali mengalami kesulitan saat mendorong kursi roda anaknya. Pasalnya, di tempat ini tidak ada jalur kursi roda dari tempat parkir kendaraan menuju area taman. Bahkan, Ade harus mengangkat kursi roda yang diduduki anaknya karena tersangkut anak tangga.
Hal serupa juga dialami Ade ketika hendak melaksanakan ibadah salat di Masjid Agung Al Imam, atau tempat ketiga yang didatangi. Lagi-lagi Ade mengalami kesulitan mendorong kursi roda Rahmat saat hendak bersuci.
"Untuk ke tempat wudunya tidak akses sekali. Tangganya dalam banget, sangat tidak memungkinkan untuk disabilitas," ujarnya.
Namun, Ade tak kehilangan akal dan kembali untuk mencari tempat wudu bagi anaknya. Beruntung, di salah satu titik masjid terdapat keran dan menyambungkannya dengan selang agar memudahkan anaknya.
ADVERTISEMENT
"Majalengka dan ternyata belum akses. Semoga Majalengka menjadi kota inklusi yang ramah dengan kaum disabilitas," tukas Ade di akhir videonya.