Warga Terdampak Ledakan Tangki Minyak Balongan Keluhkan Ketersediaan Makanan

Konten Media Partner
30 Maret 2021 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum berbincang dengan salah seorang warga terdampak ledakan dan kebakaran tangki kilang minyak Balongan, yang mengungsi. (Humas Jabar/Diskominfo Jabar)
zoom-in-whitePerbesar
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum berbincang dengan salah seorang warga terdampak ledakan dan kebakaran tangki kilang minyak Balongan, yang mengungsi. (Humas Jabar/Diskominfo Jabar)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meninjau warga terdampak ledakan dan kebakaran tangki BBM di area kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu.
ADVERTISEMENT
Sekira 900 warga yang tinggal di dekat area kilang minyak Pertamina RU VI Balongan masih berada di pengungsian karena situasi belum sepenuhnya aman.
Pada kunjungannya tersebut, Wagub Jabar juga menyerahkan bantuan dari CSR bank bjb kepada para pengungsi yang berjumlah sekitar 900 orang.
"Dampak sosial pasti ada, ada pengungsi, kita berikan bantuan. Harapan kami pihak Pertamina pun akan mengantisipasi dengan baik. Kami yakin Pertamina sudah profesional," katanya.
Sementara seorang pengungsi Sarkim, bersyukur pemerintah menyediakan tempat pengungsian. Namun yang ia keluhkan terlambatnya penyediaan makanan berat, barupa nasi.
Meski untuk sarapan sudah disiapkan mi instan cup. Hanya saja, menurut dia, sebagian besar warga merasa belum makan kalau belum makan nasi.
Selain itu, Sarkim juga berkeinginan untuk adanya relokasi tempat tinggal. Ia mengaku sering mencium bau tak sedap di sekitar tempat tinggalnya ketika Pertamina ada perawatan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, setelah terjadi peristiwa ledakan, kebakaran, tentu ada trauma dan kekhawatiran. "Alhamdulillah hari ini ada perhatian dari Pak Wakil Gubernur. Kalau keinginan, kalau bisa sih pingin pindah," ungkap Sarkim.
Sementara Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan, penyebab kebakaran secara pasti belum dapat diketahui. Namun, kata dia, api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya.
Saat ini, sambil mengkaji penyebab pasti kebakaran, petugas fokus pada pemadaman dan penanganan warga yang terdampak. "Sumber kebakaran juga belum dapat diketahui, lantaran hingga saat ini api masih menyala, namun dari laporan diduga disebabkan petir," kata Cecep.
Adapun peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (29/3/2021) dini hari pukul 00.45 WIB, berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung.
ADVERTISEMENT
Terdapat sekira 932 warga terdampak, atau radius 300 meter dari titik kebakaran, diungsikan. Terbagi sebanyak 220 orang di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, sebanyak 320 orang di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan sebanyak 392 orang di Gedung Islamic Center Indramayu.
Sementara terdapat 29 orang luka ringan, 14 orang dalam identifikasi dan enam orang luka berat.
"Para korban yang mengalami luka-luka merupakan penghuni rumah yang dekat dengan lokasi kejadian. Ada pula korban yang sedang melintas dekat lokasi ketika terjadi kebakaran," katanya.***