Drama Pasutri di Kantor Pengadilan Agama

Konten dari Pengguna
6 November 2017 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Pulandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Senin (06/11), ada tugas liputan yang diberikan oleh mentor untuk pergi ke Pengadilan Agama Jakarta Barat dalam rangka mewawancarai humas di PA tersebut perihal kasus perceraian.
ADVERTISEMENT
Ketika berupaya untuk menemui humas PA yang sedang menangani sidang dan tidak memungkinkan untuk di wawancarai, saya dikagetkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti pasutri. Pasangan tersebut terlihat seperti pasutri karena wanita tersebut sedang menggendong seorang bayi dan saya berasumsi bahwa pasangan tersebut adalah pasutri.
Keadaan kantor PA pada waktu itu cukup, dan dalam waktu yang bersamaan saya sedikit mengintip surat yang dibawa oleh perempuan tersebut bertuliskan 'surat pengajuan', hanya itu yang bisa saya baca. Ketika ruang tunggu di kantor PA sedang sunyi, laki-laki tersebut menarik perhatian sebagian orang yang sedang menunggu karena suaranya yang keras terdengar seperti membentak istrinya. Karena kedua orang tersebut duduk tepat di sebelah saya, jadi sedikit banyaknya saya bisa mendengarkan apa yang mereka diskusikan.
ADVERTISEMENT
Terdengar beberapa kali laki-laki tersebut membentak. "Lu ngerti bahasa Indonesia gak sih? Pegang ini!!!! Gua gampar juga lu!". Bentak laki-laki tersebut ke perempuan yang sedang berusaha memenuhi permintaan laki-laki tersebut yang terlihat kesusahan karena sedang menggendong bayi.
Dalam diskusi yang sedang dilakukan oleh pasutri tersebut, laki-laki tersebut terdengar seperti tidak pernah bicara secara halus ke istrinya. Ketika istrinya mencoba pindah tempat duduk, kaki perempuan tersebut di tendang oleh suaminya seperti ingin menyelengkat sampai perempuan tersebut nyaris terjatuh bersama bayi yang berada dalam dekapannya.
Tak lama kemudian saya keluar bermaksud ingin mencari makan karena jenuh menunggu narasumber yang belum juga selesai menangani sidang. Di waktu yang bersamaan pasutri itu juga keluar dari ruang tunggu persidangan. Sekilas saya melihat laki-laki itu berbicara kepada perempuan yang sedang menggendong bayi sambil menunjuk-nunjuk muka perempuan itu dan sesekali mendorong keras bahu perempuan itu. Saya memperhatikan keduanya dari warung yang ada di depan kantor PA Jakarta Barat tanpa mendengar apa yang mereka bicarakan karena jarak yang cukup jauh.
ADVERTISEMENT
Dalam hati saya sangat ingin berbincang dengan wanita itu, tapi saya mengurungkan niat karena wanita tersebut terus berdampingan dengan suaminya walaupun terlihat seperti menghindar. Tak lama kemudian, laki-laki dan perempuan tersebut beserta bayi yang sedang lelap dalam dekapan ibunya pergi dari kantor PA Jakarta Barat dengan mengendarai sepeda motor yang dikendarai oleh laki-laki yang saya tidak ketahui namanya itu.