Globalisasi dan Generasi Muda

Citra Nurpadillah
Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
29 April 2022 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Nurpadillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Pribadi (Dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Pribadi (Dokpri)
ADVERTISEMENT
Globalisasi memegang penuh perkembangan kebudayaan pada generasi penerus bangsa, mulai dari budaya, makanan, gaya berpakaian sampai ke penggunaan bahasa yang sudah bercampur dengan bahasa asing. Bahasa Inggris contohnya.
ADVERTISEMENT
Bahasa Inggris adalah bahasa persatuan internasional. Tak heran, para pengguna bahasa ini sangat mudah berinteraksi dengan orang lain yang berada di luar negeri.
Tak hanya itu, para pengguna bahasa Inggris juga akan mendapat pandangan lebih di dalam pergaulan karena dianggap lebih pintar dari pada yang lainnya, kemungkinan hal tersebut memicu terciptanya budaya campur kode pada pergaulan generasi zaman sekarang.
Pemilihan kosakata mulai lebih banyak berpindah ke Bahasa Inggris, yang bisa menggeser penggunaan Bahasa Indonesia di generasi muda sekarang. Selain penggunaan bahasa yang mulai bercampur kode, gaya hidup juga mulai berubah.
Dari mulai gaya hidup mewah, sehat, sampai sederhana mulai dikenalkan oleh para penggiat sosial media yang memiliki jumlah pengikut cukup besar di media sosial yang mereka miliki. Dengan memiliki pengikut yang cukup banyak, sangat mudah bagi mereka menyebarkan gaya hidup yang sedang naik belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Vegetarian atau hanya mengkonsumsi sayuran menjadi gaya hidup yang sedang tren saat ini. Gaya hidup yang dikenalkan oleh bangsa Inggris memiliki manfaat yang cukup baik yaitu bisa membuat panjang umur dan awet muda, serta menurunkan tekanan darah bagi yang memiliki tekanan darah yang tinggi. Hal ini tentu saja sangat baik bagi kehidupan kita untuk ke depannya.
Dari dua contoh di atas, globalisasi memiliki dampak negatif dan positif. Dampak positif bisa membuat generasi muda lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan bisa lebih kreatif dan inovatif. Tetapi dampak negatif dari globalisasi yang tidak bisa terbendung adalah hilangnya rasa cinta terhadap tanah air dan mulai meninggalkan kebudayaan bangsa Indonesia karena dianggap kuno.
ADVERTISEMENT
Generasi muda sebagai generasi penerus, sangat diharapkan mampu untuk terus menjaga budaya Indonesia agar tidak hilang, agar Indonesia tetap memiliki ciri khas yang tidak ada di bangsa lain. Tentu saja hal ini membutuhkan kerja sama dari semua pihak baik pemerintah, pemerhati budaya, dan masyarakat luas.
Pemerintah melalui penerapan kurikulum di sekolah, pemerhati budaya yang tidak kenal lelah untuk mengajarkan bentuk budaya yang mereka tahu kepada generasi muda, serta masyarakat yang secara aktif terus meneruskan budaya yang ada di lingkungan mereka.
Dengan tujuan agar budaya semakin lestari, dan tidak akan terganti. Semua warisan kebudayaan bangsa ini jika bukan kita yang melestarikan, maka sedikit demi sedikit hanya akan menjadi cerita belaka.
ADVERTISEMENT