KEPADA TUAN GURU BAJANG "Ambisi Tuan Guru dan Dampaknya Pada Pertumbuhan Ekonomi NTB"

Corong umat, bangsa dan negara
Konten dari Pengguna
9 Mei 2018 3:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Furqan Jurdi Ketua Umum Komunitas Pemuda Madani
Oleh FURQAN JURDI*
ADVERTISEMENT
Ketika mulai hangatnya kondisi politik menjelang Pilpres 2019, KH. Zainul Majdi atau yang disapa Tuan Guru Bajang, mulai melakukan safari dakwah sekaligus safari politik diberbagai daerah.
Perjalanan safari itu tidak salah, dan itu bagus bagi pengembangan dakwah dibidang politik, dan saya sebagai putera NTB sangat mengapresiasi itu.
Namun sayangnya, geliat TGB dalam mencari panggung nasional menjadi masalah bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Daerah.
Bagi saya Tuan Guru merupakan asset daerah yang patut kami banggakan. Kami bangga apabila membangun daerah dan bisa menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun kalau Tuan Guru lebih memilih ambisi daripada membangun daerah sampai selesai periode jabatan, maka kami sangat mengecam itu.
Masyarakat NTB tidak memilih Tuan Guru menjadi Gubernur untuk hanya sekedar mencari tenar dan kekuasaan, tapi masyarakat NTB memilih Tuan Guru untuk membangun daerah, bukan Jalan-jalan keliling Indonesia untuk tujuan tertentu dengan mengabaikan pembangunan daerah.
ADVERTISEMENT
Efek dari jalan-jalan Tuan Guru itu menyebabkan Pertumbuhan ekonomi provinsi NTB pada triwulan I 2018 paling rendah se-Indonesia karena tumbuh negatif 6,10 persen dibanding tiga bulan sebelumnya. Provinsi NTB menempati posisi paling rendah se-Indonesia dalam hal pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2018. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi yang selama ini dibangga-banggakan. Penurunan tertinggi yang terjadi pada kategori lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 20,29 persen.
Mungkin melemahnya pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh penurunan dilapangan usaha pertambangan, ada kaitannya juga dengan penjualan Saham Newmont, yang melibatkan pihak-pihak tertentu. Namun Tuan Guru seakan-akan merasa tidak tahu bahwa saham Newmont itu telah di jual sejumalah 6 persen. Hal itu menyebabkan APBD 2018 Menurun drastis. Sepertinya Tuan Guru tidak tahu, karena lebih mementingkan jalan-jalan dengan mencari popularitas daripada amanah yang diberikan Rakyat NTB.
ADVERTISEMENT
Saya melihat Tuan Guru yang tadinya Ulama, telah berubah menjadi Tuan Guru yang terobsesi, dengan Ambisi mendapatkan tiket maju ke Pilpres. Ini menjadi cerminan bahwa kekuasaan bisa menggoda siapa saja, dan ini adalah bagian dari malapetaka bagi kemajuan bangsa. Ambisi akan membuat orang nekat untuk apa saja, sehingga keluhuran nilai ditinggalkan.
Maka kami mengajak Tuan Guru untuk kembali, kembali menengok mesjid di Pulau lombok dan Pulau Sumbawa dan memperhatikan ekonomi ummat dan rakyat NTB. Kalaulah Tuan Guru masih "membatu" pada obsesi dan ambisi, maka yakinlah perlawanan akan muncul bak air bah yang akan menghantam kepongahan karena ambisi untuk berkuasa.
Saya Pribadi bersama pemuda-pemuda NTB juga tidak akan diam melihat ini. Kami akan terus menggali persoalan ini. Melawan penguasa yang pongah sudah tidak susah, jam ini dikabarkan, jam ini pula akan dikomsumsi oleh publik. Yakinlah tuan Guru, media massa dan media sosial yang telah mendandani tuan guru, dan media itu juga akan menghapus dandanan Tuan Guru.
ADVERTISEMENT
Maka dengarkanlah suara ini,!!!
*Ketua Umum Komunitas Pemuda Madani