Proposal Jinping

Conie Sema
Conie Sema adalah penulis dan pekerja seni di Teater Potlot Palembang. Sejumlah tulisannya dimuat antara lain di Media Indonesia, Koran Tempo, Lampung Post, Sriwijaya Post, Majalah Sastra Horison, Haluan, Sumatera Ekspres. Perahu, novel pertamanya.
Konten dari Pengguna
13 Januari 2021 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Conie Sema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Conie Sema 2020
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Conie Sema 2020
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh Conie Sema
Xi Jinping dan kartu-kartu terus memutar keberuntungan Tiongkok. Wajah orang-orang utara muncul tenggelam dalam kerumunan playing card itu menuju Beijing. Mereka baru saja mengirim mata pagi bersama bongkahan salju di halaman rumah kita. "Oh, itu surat-surat Mao ikut terkirim ke kantor politbiro." Tak ada legenda ular putih di sini. Hanya kartu-kartu terus dimainkan. Antara pertaruhan dan keyakinan masa depan.
ADVERTISEMENT
Oh, Song. Oh, Tang. Oh, Ming. Oh, Qing.
Kami membawa Sriwijaya lewat Asia Selatan dari Cola dan lada hitam. Bersama saudagar Tamil di Semenanjung Malaka. Bersama balatentara dan gajah-gajah. Bersama kuil dan prasasti Nalanda. Musim dingin kali ini dingin sekali. Angin berlari begitu cepat. Tak ada kartu digelar di meja terakhir. Hanya lelaki tua Tiongkok. Sendiri memungut jejak Mao dan bunga-bunga merah di tepi kota. Berjalan pada udara dingin tanpa sekat. Beku. Berbaris di rak buku entah bekerja atas nama siapa.
Oh, Song. Oh, Tang. Oh, Ming. Oh, Qing.
Tembok raksasa itu panjang tak beratap. Matahari dan payung langit menggiring jutaan lelaki meninggalkan rumah. Menanamkan tubuhnya di sana. Berabad-abad. Dikubur berganti-ganti. Siapa pagi ini bersulang teh duduk bersama Dapunta. Xi Jinping-kah itu. Menghamparkan peta jalur sutra masa kini. Melintasi laut China selatan. Proposal ikan-ikan di bawah laut Natuna. Tak ada kapal trawl diledakkan. Tak ada perang. "Mari siapkan lobster dan kerapu bakar. Musim semi segera tiba." Kita berpesta kartu keberuntungan orang-orang benua.
ADVERTISEMENT
Xi Jinping dan playing card. New York di Shanghai. Taman Disneyland. Pelabuhan dan kereta kontainer menembus Rusia. Singgahlah ke Mongolia. Seseorang muncul dalam telepon genggamku. Oh, melayu. Oh, bahari nusantara, merapatlah. Kami siapkan miliaran yuan bersama ratusan proposal di tahun-tahun mendatang.
Beijing, Jan 2020