Konsumsi swasta, yang membentuk lebih dari separuh perekonomian Indonesia, merupakan mesin penggerak bisnis retail yang sangat lukratif. Terlebih dengan meningkatnya populasi kelas menengah khususnya di perkotaan, sektor perdagangan berkembang sangat pesat dan menjadi satu dari tiga sektor bernilai tambah terbesar di samping industri manufaktur dan pertanian.
Namun, seiring dengan resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19, bisnis retail mengalami kontraksi tajam. Sejak awal pandemi pada Maret hingga November tahun ini, permintaan berbagai produk barang dan jasa di dalam negeri menurun drastis, khususnya di wilayah perkotaan yang menjadi episentrum wabah.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814