Bukan Soal Miskin atau Kaya, Ini Alasannya Kenapa Manusia Suka Berutang
Konten dari Pengguna
28 Juli 2020 13:15 WIB
Tulisan dari Crazy Rich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, utang kerap dipandang negatif. Berutang tidak hanya akan memberatkan diri sendiri jika pengaturannya tidak baik, tetapi juga bisa mengganggu berbagai tujuan keuangan yang Anda miliki dan membebani mental jika kesulitan memperoleh cara membayarnya. Padahal, utang bisa jadi hal positif jika dikelola dengan baik.
Walau tidak diharapkan, bukan berarti setiap orang dengan mudah bisa menghindarinya. Baik untuk kebutuhan yang mendesak atau modal yang dibutuhkan untuk melakukan suatu usaha yang berujung pada penghasilan, utang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Setidaknya, ada tiga alasan mengapa seseorang bisa dan perlu berutang:
Utang untuk Kebutuhan Mendesak
Berutang tidak melulu terjadi karena keinginan manusia , tetapi terkadang memang ada kebutuhan yang benar-benar mendesak. Misalnya ketika sakit melanda sementara dana cadangan tak cukup untuk berobat, atau terjadi musibah yang membuat harta hilang atau sebagainya. Ketika hal seperti itu terjadi, mau tak mau, utang pun harus dilakukan; dalam kondisi seperti ini, utang justru memang perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Seringkali, kita dihadapkan dengan situasi keuangan yang sulit dengan waktu terbatas, berutang dapat membantu kita melewati kondisi tersebut dan merencanakan untuk melakukan pembayaran di kemudian hari.
Utang untuk Keperluan Bisnis
Ada kalanya seorang pengusaha membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan potensi usahanya atau mengambil kesempatan bisnis yang muncul. Banyak orang yang melewatkan kesempatan bisnis karena tidak memiliki modal, padahal modal yang dibutuhkan mungkin tidak perlu besar. Akses untuk mendapatkan modal menjadi alasan mengapa kesempatan tidak termanfaatkan.
Utang untuk Jaga Cashflow
Menjaga arus kas merupakan sebuah tantangan besar apabila Anda telah membeli barang mahal. Apalagi, jika barang yang dibeli memang benar-benar dibutuhkan untuk kepentingan produktif. Kebutuhan itu membuat utang menjadi pilihan yang masuk akal agar keuangan tidak berantakan.
ADVERTISEMENT
Misalnya seperti ini: seorang pekerja lepas membutuhkan sebuah laptop baru untuk mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik karena laptopnya saat ini sudah sangat lambat. Alih-alih menggunakan tabungan daruratnya untuk membeli laptop, ia memilih untuk berutang atau membayar laptop tersebut secara kredit. Alasannya tentu masuk akal, agar dana darurat itu tidak serta habis karena kebutuhan produktifnya tersebut.
Melihat tiga alasan di atas, utang adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh seseorang dan merupakan bagian dari pengelolaan keuangan.
Pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana mengatur utang dengan baik agar ia tidak membebani kehidupan dan keuangan personal Anda. Mengelola utang artinya berutang hanya untuk kebutuhan saja, atau jika penggunaan pinjaman tersebut produktif misal diperuntukan bagi kebutuhan usaha anda. Sehingga kesempatan dan keuntungan dapat diraih, biaya bunga dapat dengan mudah dibayarkan.
ADVERTISEMENT