news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Crazy Rich Asian Ini Beli Pulau Pribadi untuk Karantina Keluarga Cegah Corona

Crazy Rich
Gaya Hidup dan Selera Gw, Lo Gak Usah Sirik
Konten dari Pengguna
26 Mei 2020 15:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Crazy Rich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pulau pribadi. Foto: kumparan
Untuk menghadapi pandemi, pemain bola Christiano Ronaldo membeli pulau pribadi dan memboyong keluarganya ke sana untuk melakukan karantina. Seperti dilansir mtv.com, tak dijelaskan secara rinci nama pulau yang dibeli Ronaldo. Namun, disebutkan bahwa bintang Juventus itu membeli sebuah pulau di sekitaran Samudera Pasifik.
ADVERTISEMENT
Sepanjang sejarah, dalam situasi apapun, keamanan dan kesehatan jadi incaran banyak orang, lebih-lebih lagi di masa darurat. Namun, layaknya dalam banyak persoalan lain, tingkat kemampuan ekonomi jadi pembeda utamanya.
Di masa pandemi Corona, mobilitas fisik masyarakat sangat terbatas. Orang-orang diimbau untuk hanya keluar rumah karena kepentingan mendesak. Bagi orang tajir, karantina diri tentu jadi ide terbaik, sebagaimana yang dipilih oleh, selain Ronaldo, juga Crazy Rich Asian.
Perihal karantina, orang-orang ini tak hanya mengurung diri di dalam rumah berbulan-bulan, bersedekap sambil harap-harap cemas, bertanya: “Kapan semua ini berakhir?”
Dilansir dari South China Morning Post, belakangan akibat pandemi, orang-orang dengan ketajiran mumpuni di Asia ini mulai membeli pulau pribadi. Selain digunakan sebagai tempat melindungi diri dan keluarga mereka dari Corona, pulau itu dijadikan investasi jangka panjang, disewakan atau dijual di kemudian hari setelah petaka pandemi berakhir.
ADVERTISEMENT
foto: kumparan
Edward de Mallet Morgan, seorang partner International Super-Prime Sales Team milik Knight Frank di London yang fokus pada bisnis pulau pribadi, menjabarkan hal ini. Ia mengungkapkan, sejak kemunculan pandemi Corona di Wuhan tahun lalu, perusahaan tempat ia bekerja itu mendapati banyak permintaan pulau dari konsumen.
Mereka—para konsumen—mayoritas menaruh minat pada sejumlah pulau di Amerika, terutama di Karibia dan Amerika Tengah. Kebanyakan mereka ialah orang-orang kaya dari seluruh penjuru Asia.
Chris Krolow, CEO Private Island Inc., misalnya, memiliki sekitar 700 properti untuk dijual, dengan luas bervariasi, mulai dari 2,5 hektar hingga 9 hektar. Pulau-pulau itu terbentang dari Nova Scotia hingga Nusa Riro di Kepulauan Solomon. Krolow menyatakan, kebanyakan Crazy Rich Asian lebih suka membeli pulau yang telah ia kembangkan, dengan bangunan yang siap huni.
ADVERTISEMENT
Harga pulau-pulau tersebut pun juga fantastis. Di Kanada, harga termurah untuk sebuah pulau ialah sekitar USD 55.000 atau sekitar Rp. 810 juta, jumlah yang sebelas-dua belas dengan harga normal satu apartemen di Hong Kong.
Dengan harga itu, para Crazy Rich Asian tak perlu kelimpungan mencari keamanan, berlindung dari pandemi yang bisa menerpa mereka kapan pun: karantina.
Seperti yang dikatakan Edward, kondisi dunia saat ini mendukung “keinginan dan motivasi mereka untuk menemukan tempat aman bagi diri mereka dan keluarganya", lewat pulau-pulau itu.
Namun, selain keamanan yang seperti amat mumpuni itu, ternyata hadir persoalan lain. Orang-orang kaya Asia ini belakangan perlu menyadari, risiko membeli sebuah pulau pribadi ialah menghadapi perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Selain keamanan, mereka juga mendapati konsekuensi atas kesulitan akses menuju ke sana, memperhitungkan cuaca dan jarak pulau dari daratan, juga persoalan lingkungan, tak adanya interaksi sosial, hingga air minum.