news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengusaha Malaysia jadi Miliarder Berkat Corona

Crazy Rich
Gaya Hidup dan Selera Gw, Lo Gak Usah Sirik
Konten dari Pengguna
13 Juli 2020 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Crazy Rich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Miliarder Malaysia di sektor perusahaan sarung karet. Foto: Top Glove Corp
zoom-in-whitePerbesar
Miliarder Malaysia di sektor perusahaan sarung karet. Foto: Top Glove Corp
ADVERTISEMENT
Malaysia kini tengah berbangga, lantaran berhasil mencetak empat miliarder baru di sekotor perusahaan sarung karet. Pandemi Covid-19 yang menyebabkan para tenaga medis harus terus dalam keadaan steril telah membawa rejeki bagi pengusaha sarung karet. Sebanyak 65 persen produk sarung tangan karet di seluruh dunia berasal dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
Lonjakan permintaan sarung tangan karet turut mengangkat nilai saham perusahaan. Seperti Supermac Crop yang makin tajir lima kali lipat. Thai Kim Sim dari Supermax Crop ditaksir Bloomberg Billionairss Index memiliki kekayaan mencapai USD 1 miliar. Selain memproduksi sarung tangan karet, perusahaan ini juga memproduksi alat pelindung diri.
Ada lagi pengusaha bidang ini yang mencuri perhatian. Lim Wee Chai pemilik perusahaan Top Glove juga kecipratan rejeki. Dirinya kini memiliki kekayaan bersih USD 2,5 miliar. Kekayaanya mingnkat sebesar 366 persen atau sebanyak USD 81 Juta selama tiga bulan hingga 2020. Periode itu juga tercatat sebagai rekor penjualan tertinggi.
Sementara itu rival mereka juga mengalami peningkatan penjualan. Hartalega dan Kossan Rubber mengalami peningkatan saham sebanyak dua kali lipat. Kekayaan Hartalega mencapai USD 2,8 miliar dan kekayaan sebesar USD 1,1 miliar milik Kossan Rubber. Hal ini menjadikan Kossan Rubber sebagai miliarder pendatang baru dengan kekayaan super.
ADVERTISEMENT
Asia Tenggara telah dikenal sebagai penguasa pasar sarung tangan dunia sejak 1980 lalu. Saat itu permintaan juga tinggi lantaran banyaknya wabah AIDS. Banyak pengusaha asal Asia Tenggara yang berhasil membuka bisnis berkat ongkos kerja yang rendah.
Tiap tahunnya, Supermax memproduksi 24 juta sarung tangan. Namun pasar ditargetkan akan meluas dan menambah hingga 44 juta produksi sarung tangan pada 2024. Selain itu, Supermax diketahui juga membeli tambahan lahan untuk meningkatkan kapastitas produksi dalam waktu dekat.
Meski banyak pihak melihat pergerakan Supermax dengan positif, tetapi Supermax memiliki saingannya sendiri. Malaysia kini tengah menghadapi tantangan dari China yang tengah memperluas produksi sarung tangan karet. Selain itu, Supermax juga memiliki kekuatannya sendiri. Perusahaan memproduksi sarung tangan mereknya sendiri membuat harga jualnya jadi lebih tinggi kepada konsumen akhir.
ADVERTISEMENT