Saking Tajirnya, Pajak Crazy Rich Ini Kalahkan Biaya Perbaikan Jalan Pemda

LeBron James (Foto: New York Magazine)

Membayar pajak adalah kewajiban bagi setiap warga negara. Di negara manapun, dengan situasi apapun, membayar pajak adalah keharusan. Soal kedisiplinan, itu kembali ke setiap individu dan negara yang menaunginya.

Setiap warga negara, punya besaran tagihan pajak yang berbeda-beda tergantung dengan harta benda dan gaji yang ia miliki. Bayangkan, seberapa besaran gaji orang-orang yang memiliki harta melimpah?

Salah satunya ialah seorang atlet NBA, LeBron James. Pemain LA Lakers itu memang dikenal sebagai salah satu atlet terkaya di dunia. Gajinya saja mencapai 33,47 juta dolar AS atau senilai Rp 480 miliar (kurs: Rp 14.366).

Belum lagi penghasilan dari sponsor, endorse, dan berbagai iklan yang ia bintangi. Berdasarkan catatan Forbes (diakses pada 5 November 2020, pukul 13.45 WIB), kekayaan bersih LeBron James kini mencapai 88,2 juta dolar AS atau senilai Rp 1,2 triliun.

Kepindahan LeBron James ke LA Lakers juga dinilai memiliki kepentingan bisnis di baliknya. Beberapa sumber menyebut LeBron James mengatakan bahwa LA Lakers memberikannya ruang yang luas untuk kepentingan bisnisnya.

Bagi seorang atlet terkenal macam LeBron James, lapangan bukan cuma sekadar arena pertandingan, melainkan juga arena bisnis yang menjanjikan. Mereka tak hanya memikirkan peformanya sebagai atlet, tetapi juga citra dirinya.

Seperti LeBron James yang sengaja berpindah ke tim asal Los Angeles itu untuk semakin menambah kapasitas citra dirinya. Tentu saja, citra diri yang baik akan membawa keuntungan besar.

Berbagai tawaran kontrak luar lapangan bisa jadi akan berdatangan. Mulai dari endorsement, tawaran menjadi brand ambassador, hingga investasi masa depan jika ia sudah berhenti menjadi atlet.

Lalu, dengan kekayaan yang sedemikian melimpah, seberapa besar tagihan pajak seorang LeBron James? Seperti laporan Internal Revenue Service (IRS), lembaga pajak AS, total pajak yang harus dibayarkan LeBron James mencapai 17 juta dolar AS atau senilai Rp 244 miliar.

Meski ia tak harus membayar pajak penghasilan (PPh) di tempat tinggalnya, Florida, LeBron tetap harus membayar PPh di 18 negara bagian lainnya. Hal itu karena pemberlakuan kebijakan jock tax di AS.

Sebagai perbandingan, biaya pembangunan 279 ruas jalan di Ponorogo, Jawa Timur, tahun ini mencapai Rp 200 miliar seperti dilaporkan oleh pemda setempat. Artinya, tagihan pajak seorang LeBron James lebih besar dari biaya pembangunan jalan dalam negeri.