Konten dari Pengguna

Tajirnya Bukan Kaleng-kaleng, Miliarder Ini Jadi yang Pertama ke Luar Angkasa

Crazy Rich
Gaya Hidup dan Selera Gw, Lo Gak Usah Sirik
15 Juni 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Crazy Rich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Charles Simonyi/liputan6.com
zoom-in-whitePerbesar
Charles Simonyi/liputan6.com
ADVERTISEMENT
Charles Simonyi adalah pria kelahiran Budapest, pada tanggal 10 September 1948. Dia merupakan seorang eksekutif di bidang perangkat lunak, dan mempimpin divisi aplikasi di Microsoft di mana ia mengatur pembuatan aplikasi Microsoft Office.
ADVERTISEMENT
Saat masih SMA, ia tertarik di dunia komputer dan memutuskan mendalami dunia pemrograman. Saat lulus SMA, ia sudah bisa mengembangkan beberapa perangkat lunak dan menjual salah satunya pada kantor pemerintah setempat.
Pada tahun 1966, ia mendapatkan kontrak dari Denmark A/S Regnecentralen dan ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1968 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Berkeley, California.
Lalu ia melanjutkan pendidikannya di University of Stanford dan disaat yang sama ia di kontrak oleh Xerox PARC yang memberikan ia kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang yang terkenal di dunia IT saat itu.
Pada tahun 1981, Bill Gates merekrutnya secara langsung untuk bekerja di Microsoft. Tugasnya adalah mengatur dan mengawasi perkembangan produk aplikasi perkantoran yang dimasa yang akan datang menjadi sangat bermanfaat yaitu Word dan Excel.
ADVERTISEMENT
Di lansir dari Forbes, ia merupakan sosok di balik beberapa perangkat lunak yang sukses dari Microsoft, yaitu seperti Word dan Excel. Ia bergabung dengan Microsoft pada tahun 1981 dan menjadi karyawan nomor 40. Bahkan ia disebut Bill Gates sebagai salah satu programmer paling hebat di dunia.
Setelah beberapa lama bekerja di Microsoft, akhirnya ia berhenti dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri di bidang Intentional Software yang memasarkan konsep Intentional Programming yang pernah ia kembangkan saat masih bekerja di Microsoft.
Semenjak kelahiran Microsoft Word, perangkat lunak tersebut menjadi yang paling populer di dunia komputer. Ia meraih kesuksesannya dengan Microsoft Word.
Menurut catatan Forbes, Charles memiliki kekayaan sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 43 triliun. Bermodal uang sebanyak itu, pada tahun 2007 ia mengeluarkan biaya sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 300 miliar untuk bergabung bersama Internasional Space Station (ISS) menjadi turis yang berangkat ke luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan menjadi miliarder pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dan melakukan itu sebanyak 2 kali.