Wow! Crazy Rich Ini Punya 2,7 Miliar Hektar Tanah, Kuasai 90% Lahan di Kanada

Ratu Elizabeth II (Foto: Insider.com)

Jika rupiah bisa naik dan turun, kemudian harga emas bisa anjlok dan meroket, maka harga tanah justru menanjak tiap waktu. Ya, dengan catatan jika tak ada bencana nuklir di daerah tersebut. Maka, sebagian orang bilang bahwa tanah adalah investasi terbaik.

Memiliki tanah beberapa petak saja, itu sudah cukup untuk tabungan masa depan. Bayangkan, bagaimana jika kamu punya tanah seluas satu negara. Tabungan sebanyak apa yang sedang kamu persiapkan?

Itulah yang dialami oleh ratu terkaya di dunia, Ratu Elizabeth II, penguasa Inggris dan Britania Raya yang telah bertahta selama 68 tahun sejak 6 Februari 1952. Sebagai penguasa Inggris dan semua persemakmurannya yang banyak, sang penguasa monarki sudah pasti bergelimang kekayaan.

Kembali ke soal tanah, kepemilikian sang ratu atas tanah jangan ditanya lagi. Jika dijumlahkan, tanah milik Sang Penguasa Monarki itu bisa mencapai 2,7 miliar hektar. Tidak perlu dibayangkan seberapa luas lahan milik Elizabeth II karena sudah pasti sangat luas.

Di Kanada saja, luas tanah milik sang ratu meliputi 90 persen luas tanah di seluruh negeri tetangga Amerika Serikat itu. Artinya, hampir seluruh warga Kanada tinggal di atas tanah milik ratu.

Kekayaan ratu yang bertahta paling lama selama sejarah Monarki Britania Raya ini juga hampir tak terhitung jumlahnya. Selain dipasok dari tanah yang demikian luasnya, sang ratu juga punya pundi-pundi kekayaan lainnya.

Salah satu dari sumber kekayaannya adalah Sovereign Grant, yakni pemotongan dana pajak dari negara setiap tahunnya. Pada 2019 silam, dilaporkan sang ratu menerima 107 juta dolar AS atau senilai Rp 1,5 triliun (kurs: Rp 14.741).

Angka satu triliunan memang tampak kecil bagi ukuran ratu, tetapi berbeda dengan para taipan-taipan macam Jeff Bezos atau Bill Gates yang harus bekerja keras agar mendapat kekayaan, sang ratu hanya cukup diam saja di Istana untuk meraup triliunan uang.

Selain perpajakan, Ratu Elizabeth II juga punya usaha properti. Dilaporkan sang ratu memiliki aset kerajaan berupa sebidang tanah di Duchy of Lancaster yang telah dimilikinya selama ratusan tahun.

Di atas tanah seluas 18.433 hektar itu berdiri berbagai macam ruko, perumahan, bangunan-bangunan komersil, hingga pertanian. Dari usaha penyewaan tanah ini sang ratu mampu meraup untung sebesar 27 juta dolar AS atau senilai Rp 298 miliar dalam setahun.