Hantu Toraja “Batitong”

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
20 Mei 2018 16:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hantu Toraja “Batitong”
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Buat kalian yang suka traveling, dan berkunjung di tanah Toraja hati – hati dengan hantu Batitong dan kalin mungkin akan mendengar kalimat ‘Torroko Torroko Nakande Ko Baitong’. Kalimat ini mengartikan Jika kamu tertinggal jauh di belakang/ memperlambat jalan mu nanti kamu akan di makan hantu.
ADVERTISEMENT
Hantu ini adalah roh jahat yang berasal dari perempuan yang meninggal pada saat bersalin dan memangsa manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan, hantu ini bisa di bilang sangat aktif beraksi pada siang dan malam hari, dan hantu ini sering dijumpai di tempat – tempat berair, seperti sungai, selokan, sawah dan rawa –rawa. Biasanya manusia yang kerasukan hantu ini bisa dilihat dari tanda yang terdapat di dahi, kepala atau tangannya terdapat semacam lampu yang menyala. Korban dari hantu ini biasanya ibu – ibu yang sedang hamil dan kerbau.
Untuk mengusirnya orang – orang suku Toraja melakukan berbagai cara seperti, Menggunakan kayu pohon jarak atau kayu pallan dipukul dan hantu itu akan pergi, ada juga yang menggunakan tikar. Tikar tersebut di gelar di perbatasan kampung yang di atasnya di taruh perhiasan dari Toraja Manikata, atau bambu yang di taruh di pintu masuk kampung. Jika mereka berhasil membunuh hantu jadi jadian ini mereka akan menggelar upacara persembehan yang sering disebut dengan Ma’manuk Tallu.
ADVERTISEMENT