Curhat Perempuan yang Jadi Budak Seks & Korban Kekerasan Seksual Selama 2 Tahun
Konten dari Pengguna
23 Maret 2020 12:07 WIB
Tulisan dari Curhatan Perempuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu kisah kekerasan seksual seperti itu baru-baru ini diungkap oleh akun Twitter @jerujiemas. Ia bercerita bahwa temannya menjadi korban dari kekerasan seksual oleh pacarnya sendiri. Hal ini juga dibahas oleh akun Instagram @lawanpatriarki (karena @jerujiemas memilih untuk mengunci akunnya) akibat ulah beberapa oknum yang malah merasa terangsang dengan cerita kasus tersebut.
Pemilik akun Twitter @jerujiemas adalah teman dari R, seorang korban kekerasan seksual selama 2 tahun lamanya. Dalam akun Twitternya, @jerujiemas bercerita bahwa R tidak sadar bahwa dirinya dijadikan sex slave atau budak seks, karena kurang mengerti tentang konsep consent atau pentingnya persetujuan antara kedua belah pihak jika ingin melakukan hubungan seksual. R tidak berdaya karena pelaku kekerasan seksual (berinisial NC) membuat R berpikir kalau selama ini dia yang salah.
ADVERTISEMENT
“This is crazy. Bener-bener anak ini (R), selama 2 tahun dibungkam dan dia pikir dia gila dan salah. Padahal ini namanya GASLIGHT. Dia baru cerita SEMUANYA sekarang karena selama ini takut. Dia baru tahu ada FEMINIS yang memperjuangkan ini. #MenolakDibungkam,” cuit akun Twitter @jerujiemas pada hari Rabu (18/3).
Selama menjadi korban kekerasan seksual, R dan NC berhubungan seks tanpa pengaman karena pelaku tidak suka jika berhubungan seks dengan pengaman. Setiap berhubungan seks, pelaku juga selalu melakukan ejakulasi 'di dalam' karena @jerujiemas menyebutkan bahwa pelaku memiliki fetish ejakulasi di dalam tanpa menggunakan pengaman.
Walaupun ejakulasi di dalam, R tidak pernah meminum morning after pill atau kontrasepsi darurat karena pelaku tidak suka efek samping kontrasepsi tersebut yang akan menghancurkan hormon R. Akibat dari perbuatan NC, R dibuat hamil sampai 4 kali dan dipaksa untuk meminum obat aborsi. Pelaku meyakinkan R bahwa meminum obat tersebut tidak akan membahayakan dirinya padahal R selalu mengalami pendarahan setiap kali meminum obat aborsi.
ADVERTISEMENT
“4 kali hamil. 4 kali DIPAKSA minum #misoprostol. Ini semua ada buktinya. Temenku ini (sebut saja R) percaya kata cowok tersebut (sebut saja NC) bahwa itu enggak apa-apa dan enggak bahaya. Padahal pendarahan! Bahkan ketika R ke dokter dan dokter bilang itu bahaya, NC tetap memaksa untuk minum,” lanjut @jerujiemas saat menceritakan penderitaan yang dialami oleh temannya.
Pelaku tidak hanya melakukan kekerasan seksual kepada R, akun @jerujiemas juga mengungkapkan bahwa pelaku melakukan kekerasan fisik terhadap R. Pelaku pernah menampar R sangat kencang lalu ditinggal pergi begitu saja.
Penderitaan yang dialami R tidak hanya dilakukan oleh NC, tetapi juga ibu dari NC. R sempat dibawa ke sebuah klinik untuk membuat R agar mau mengeluarkan janin yang ada di kandungannya. R yang saat itu panik langsung menghubungi pemilik akun @jerujiemas dan menceritakan apa yang sedang dialaminya.
Alasan akun Twitter @jerujiemas mengungkapkan kasus kekerasan seksual ini tidak hanya menolong temannya agar mendapat keadilan, namun juga ingin membuat semua perempuan yang membaca lebih berhati-hati dengan sikap yang dilakukan oleh pasangannya. Dia tidak ingin ada korban lagi seperti R yang tidak sadar menjadi korban kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT