Vending Machine Para Crazy Rich Asian

Cyrilla Khairunnisa
Mahasiswi Sarjana Hubungan Internasional Tahun 2020 Universitas Islam Indonesia
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cyrilla Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Grace Tahir memperlihatkan penggunaan vending machine mobil mewah. Sumber https://www.youtube.com/watch?v=8casG073X6w
zoom-in-whitePerbesar
Grace Tahir memperlihatkan penggunaan vending machine mobil mewah. Sumber https://www.youtube.com/watch?v=8casG073X6w
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini (13/03/2022), Grace Tahir, Putri kedua dari Dato Sri Tahir selaku orang terkaya ke 16 di Indonesia tahun 2021 pada kanal youtube miliknya memperlihatkan sebuah Vending Machine atau mesin penjual otomatis yang unik di Singapura. Berbeda dengan Vending Machine pada umumnya yang menjual minuman kaleng atau makanan ringan, Vending Machine ini justru menjual mobil mewah dari berbagai merek seperti BMW, Porsche, Ferrari, Lamborghini dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Vending Machine tersebut sebenarnya merupakan showroom milik perusahaan Autobahn Motors di Singapura yang didesain layaknya mesin penjual otomatis. Cara kerjanya pun sama dengan Vending Machine biasa, calon pembeli cukup menekan layar touchscreen mobil apa yang diincar dan dalam waktu 1-2 menit mobil tersebut sudah dapat diboyong ke rumah. Vending Machine di Singapura memang terkenal sangatlah unik. Selain mobil mewah, daging wagyu, ikan salmon bahkan kaktus juga disediakan pada Vending Machine di negara tersebut.
Sejarah Vending Machine
Ide awal terbentuknya Vending Machine atau mesin penjual otomatis tidak terlepas dari sejarah Mesir Kuno pada abad 350 masehi. Alexandria, ahli matematika Mesir di masa itu membuat sebuah alat untuk membagikan air suci menggunakan sebuah tuas yang diberikan pemberat berupa koin untuk membuka katup yang dapat mengeluarkan aliran air suci dan berhenti jika koin jatuh. Di era modern ini, Vending Machine bermula dari negara Ratu Elizabeth tahun 1880-an dimana mesin tersebut digunakan untuk menjual amplop, brosur serta kartu pos. Cara kerja Vending Machine di era modern ini pun masih mengadopsi dengan sistem yang terdahulu dimana calon pembeli cukup memasukkan koin kemudian barang yang kita inginkan akan keluar sesuai dengan apa yang telah kita pilih sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penggunaan Vending Machine saat ini tidak hanya dapat menggunakan koin saja tetapi juga dapat menggunakan uang kertas, kartu kredit/debit bahkan e-money. Mesin penjual otomatis ini juga mengalami perkembangan pada segi fungsi yang bervariasi ke negara-negara di seluruh dunia seperti yang kita ketahui sekarang. Bahkan terdapat suatu riset di tahun 2020 mengatakan jika di masa mendatang 20% dari total keseluruhan Vending Machine di dunia dapat menjadi mesin cerdas yang mengetahui siapa Kita dan apa yang Kita sukai, menarik sekali bukan?
Peran Sosial Budaya pada Vending Machine di Singapura
Sebagai salah satu dari negara-negara maju di dunia, tren penggunaan Vending Machine di Singapura bukanlah suatu hal yang aneh. Teknologi tinggi (High Tech) dinilai sebagai simbol kemajuan, kekayaan, kekuasaan dan wibawa. Hukum “siapa yang dapat menguasai teknologi maka akan menguasai dunia” pasti juga tidak asing di telinga kaum postmodern. Secara sosiologis, penggunaan Vending Machine di kehidupan masyarakat Singapura yang serba cepat sangat terbantu dengan adanya mesin penjual otomatis ini yang dinilai praktis dan tidak perlu mengantre lama seperti pada kios umumnya. Selain itu, keberadaan Vending Machine yang beroperasi 24 jam penuh ini juga terdorong dari karakteristik masyarakat Singapura yang mempunyai kebiasaan bekerja yang tinggi sehingga selalu tersedia kapanpun mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan riset pasar Euromonitor menyebutkan jika pendapatan Vending Machine di Singapura tumbuh dari sekitar S$ 91 juta (990 miliar rupiah) di tahun 2014 meningkat menjadi S$ 104,5 juta (1,1 triliun rupiah) di tahun 2019. Dengan demikian terlihat jika mesin penjual otomatis telah menjadi salah satu bagian di kehidupan masyarakat Singapura.
Vending Machine Mobil Mewah di Singapura
Sebutan Crazy Rich Asian bagi konglomerat asal Asia yang kekayaannya ditaksir tak akan habis hingga tujuh keturunannya nampaknya sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia. Negara Singapura yang digadang-gadang menjadi rumah bagi para Crazy Rich Asian tentu tidak akan pernah lepas dari keberadaan mobil-mobil mewah. Disana mobil-mobil ini sudah tidak lagi mengutamakan fungsi daya guna saja tetapi cenderung kepada pemenuhan hobi dan estetika. Laman ritel mobil, Wapcar, menyebutkan jika banyak dari masyarakat Singapura membeli mobil mewah hanya untuk dipajang saja. Alih-alih digunakan di jalan raya, mereka menjadikannya seperti karya seni yang dipajang di galeri. Perusahaan Autobahn Motors melihat ini sebagai suatu peluang yang menarik untuk memberikan efisiensi dan kemudahan dalam menjual produk-produk mereka. Selain menjadi suatu peluang yang menarik dalam memasarkan produk, pembuatan showroom mobil yang menjulang ke atas dengan kapasitas 60 mobil dan tinggi 148 kaki ini juga suatu inovasi akibat dari lahan di Singapura yang kian sempit.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Vending Machine di Singapura yang serba cepat, praktis dan memiliki jam kerja yang tinggi sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan di kehidupan masyarakatnya. Seiring perkembangan teknologi dan inovasi, mesin penjual otomatis ini juga sudah tidak hanya menjual minuman atau makanan ringan saja tetapi juga turut menjual barang yang terlihat “wah” bagi sebagian orang. Jika di negara berkembang seperti Indonesia dapat membeli mobil mewah layaknya minuman kaleng, apakah akan bernasib sama seperti di kampung halaman Crazy Rich Asian ini?